New York (ANTARA News) - Perwakilan Iran di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan keluhan kepada Dewan Keamanan mengenai ucapan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang mengancam akan "memusnahkan Iran hingga rata apabila Iran melakukan penyerangan nuklir terhadap Israel. "Republik Islam Iran menyatakan rasa kekhawatirannya yang paling dalam mengenai pernyataan yang keras yang juga mengandung unsur provokatif yang tidak bertanggung jawab tehadap negara Iran dan peradabannya," Wakil duta besar Iran untuk PBB, Mehdi Danesh Yazdi, menyampaikan dalam surat yang ditujukan kepada DK PBB yang dipublikasikan Kamis (Jumat WIB). Mehdi mengatakan Senator Hillary Clinton "membenarkan begitu saja dan dalam pandangan yang salah dan dalih yang salah mengancam akan menggunakan kekuatan terhadap Iran. Pada wawancara dengan ABC pada 22 April lalu Clinton ditanya apa yang akan dilakukannya apabila telah menjadi presiden dan menghadapi situasi Iran melakukan serangan kepada Israel. "Saya ingin agar rakyat Iran mengetahui yaitu ketika saya sudah menjadi Presiden, maka kami akan menyerang Iran," jawab Hillary Clinton se[perti dikutip AFP. "Dalam waktu sepuluh tahun mendatang dimasa dimana mereka (para pemimpin Iran) berpandangan terbuka kemungkinan untuk melakukan serangan terhadap Israel, maka kami (AS) akan dapat menghancurkan negara itu sama sekali," katanya. "Pernyataan semacam itu adalah satu bentuk pelanggaran yang amat menyolok yang sangat mendasar pula dari apa yang tertera di Piagam PBB dan prinsip dasar dari hukum internasional," kata Mehdi Danesh Yazdi. Mehdi menegaskan posisi Iran sekali lagi bahwa Iran sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk menyerang negara manapun," Namun ia mengatakan bahwa berkaitan dengan hak membela diri sesuai dengan pasal 51 Piagam PBB, Iran tidak akan pernah ragu untuk bertindak membela diri untuk menyikapi setiap adanya serangan terhadap Iran dan akan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri." Clinton bersaing ketat dengan calon dari Partai Demokrat lainnya yaitu Senator Barack Obama untuk memperebutkan mominasi calon presiden Partai Demokrat. (*)

Copyright © ANTARA 2008