Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa jumlah wisawatan mancanegara (Wisman) yang mengunjungi Indonesia pada Maret 2008 mencapai 502 ribu, naik 13,3 persen dari Maret 2007 yang hanya 443.100 orang. Secara kumulatif, menurut Kepala BPS Rusman Heriawan, secara kumulatif tercatat 1,4 juta lebih Wisman yang mengunjungi Indonesia selama Januari-Maret 2008, naik 15,68 persen dibanding periode sama 2007 yang 1,2 juta orang. "Peningkatan jumlah wisman terutama pada pintu masuk utama seperti Ngurah Rai dan Soekarno Hatta dapat menjadi indikasi adanya peningkatan jumlah kunjungan wisman tahun ini," katanya. Ia berharap, pada bulan-bulan berikutnya jumlah kunjungan wisman dapat lebih tinggi sejalan dengan dicanangkannya Tahun Kunjungan Wisata Indonesia (Visit Indonesia Year 2008). Dijelaskan pemerintah pada program VIY 2008, menargetkan kunjungan wisman mencapai 7 juta orang, padahal dalam tiga bulan pertama tahun ini baru mencapai 1,41 juta. "Namun harus diingat bahwa kunjungan wisman sifatnya "seasonality" (musiman) dan mencapai puncak yaitu pada Juli dan Agustus bersamaan dengan waktu "summer" di mana wisatawan asing jumlah meningkat luar biasa," kata Rusman. Peningkatan jumlah wisman Maret 2008 dibanding Maret 2007 terjadi di hampir semua pintu masuk, dengan kenaikan tertinggi di bandara Adi Sumarmo, Solo sebesar 54,57 persen, diikuti bandara Minangkabau Sumatera Barat sekbesar 53,52 persen, Ngurah Rai 28 persen, Soekarno-Hatta 26,90 persen. Sementara pintu masuk yang mengalami penurunan jumlah wisman adalah Tanjung Priok 10,27 persen, Polonia 3,74 persen, Entikong 3,25 persen. Jika dibanding Februari 2008, kenaikan jumlah wisman Maret 2008 terjadi dihampir semua pintu masuk, dengan kenaikan tertinggi di Minangkabau 50,05 persen, diikuti Adi Sumarmo dan Manado masing-masing 45 peresn dan 26,96 persen. BPS juga mencatat bahwa rata-rata lama menginap tamu asing pada Februari 2008 mencapai 2,69 hari yang terjadi di seluruh propinsi daerah tujuan wisata (DTW), dengan lama menginap tertinggi di Provinsi NTB yaitu 4,40 persen, dan Sulawesi Utara 4,33 persen. Dari sisi tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di 14 DTW pada Februari 2008 mencapai rata-rata 48,24 persen, atau turun 0,12 pon dibanding TPK Januari 2008 sebesar 48,36 persen. Propinsi Bali menempati urutan tertinggi dengan TPK sebesar 64,43 persen dan terendah di Propinsi Sulawesi Selatan dengan TPK 30,34 persen. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008