Jenewa (ANTARA News) - Badan Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa/PBB (UNICEF) menyatakan, sebanyak 232 prajurit remaja yang ditahan di kamp-kamp di Burundi dibebaskan, setelah negosiasi selama tujuh bulan. Remaja-remaja yang berusia antara 15 dan 20 tahun itu, termasuk seorang wanita, telah diserahkan kepada UNICEF layaknya dikutip DPA. Mereka ditahan di kamp-kamp Randa dan Burumata di daerah sebelah utara Bujumbura. Beberapa dari remaja-remaja itu mengatakan, mereka meninggalkan keluarga mereka lima tahun lalu. Kelompok prajurit muda itu, yang beberapa diantaranya terserang malaria dan sejumlah penyakit lain, dibawa ke Gitega, sebelah timur Bujumbura, di mana proses untuk menyatukan mereka kembali dengan keluarga mereka akan dimulai. Pemerintah Burundi meluncurkan sebuah program yang didukung UNICEF untuk mendemobilisasi prajurit anak dan menyatukan mereka lagi dengan keluarga mereka pada 2004. Jurubicara UNICEF Veronique Taveau mengatakan, sejak saat itu lebih dari 3.000 anak telah menyatu lagi dengan komunitas mereka dengan tingkat keberhasilan 94 persen. UNICEF menyatakan bahwa masih ada sekitar 1.000 prajurit anak, dan mereka direkrut oleh kelompok-kelompok bersenjata yang bersaing. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008