Jakarta (ANTARA News) - Peserta Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB kubu Muhaimin Iskandar tetap menaruh hormat pada Abdurrahman Wahid (Gus Dur) meski deklarator PKB itu berulangkali menyebut MLB yang digelar di Ancol, Jakarta, itu tidak sah. Buktinya, Mustar SP, salah seorang peserta muktamar asal Konawe, Sulawesi Tenggara, dengan keras menghardik ketika ada yang usul agar Gus Dur dipecat dari PKB. "Jangan saling menghujat, kita di sini untuk menyatukan partai bukan memperkeruh keadaan. Apalagi menghujat Gus Dur. Gus Dur itu orang tua kita yang patut dihormati," katanya. Ketua Panitia Pelaksana MLB Lukman Edy juga mengakui jika Gus Dur masih dicintai. Bahkan, hampir seluruh DPW PKB masih menginginkan Gus Dur sebagai ketua umum Dewan Syura, meski ada catatan menyangkut kepemimpinannya. "Semua mencintai Gus Dur. Kami di sini semua menghormati jasa beliau membesarkan partai saat kepemimpinannya," katanya. Oleh karena itu, menurut Lukman, pihaknya masih berharap islah tetap terjadi sehingga PKB tetap satu, meski Gus Dur terang-terangan menolak. Hal senada dikemukakan Ketua Dewan Syura DPW PKB Jawa Timur KH Aziz Mansyur yang mendapat amanat peserta muktamar untuk melobi Gus Dur agar bersedia hadir di MLB Ancol, namun juga ditolak. "Pintu islah belum tertutup. Mungkin Gus Dur merasa kubunya yang benar sehingga tidak mau hadir," kata kyai yang masih terhitung paman Gus Dur tersebut.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008