Ngawi (ANTARA News) - Suhirto (39) warga jalan Bernadip gang Manyar I, Klampisan Ngawi, Jawa Timur diserang penyakit aneh. Seluruh tubuhnya mulai dari wajah hingga kaki di tumbuhi benjolan semacam bisul yang besarnya tidak sama. Penyakit menyerupai bisul tersebut mulai menyerang sejak korban masih belajar di SMP 4 Ngawi. Pada saat itu, benjolan hanya terjadi pada bagian bibir saja dan selanjutnya menyebar ke seluruh tubuhnya. Dengan kondisi tersebut, korban mulai malu dan meminta kepada orang tuanya untuk dipindahkan sekolahnya di SMP Kosgoro Ngawi. "Di SMP 4 saya hanya kelas satu saja. Setelah benjolan di tubuh semakin banyak saya malu pada teman-teman dan selanjutnya saya minta pindah ke SMP Kosgoro hingga lulus sekolah sekitar tahun 1986," katanya saat dikonfirmasi di rumahnya, Sabtu. Akibat tidak ada biaya pemeriksaan penyakitnya ke rumah sakit, anak ketiga dari pasangan almarhum Rusmini dan almarhum Heru Salim hanya mendapatkan perawatan seadanya di rumahnya. Dengan tidak adanya perawatan, benjolan di tubuhnya semakin membesar dan saat ini benjolan terbesar berada di pinggulnya. Besar benjolan di pinggulnya berdiameter kurang lebih 15 sentimeter dengan berat sekitar dua kilogram. "Benjolan ini tidak gatal, namun terus membesar dan bertambah banyak. Beberapa waktu yang lalu benjolan pernah pecah dan ternyata berisi darah, tetapi tidak sakit. Hanya saja pergerakan badan susah," katanya sambil melihat tayangan televesi. Menurut dia, walaupun kondisi tubuhnya tidak lazim, proses interaksi dengan warga sekitar cukup baik. Warga masyarakat bisa menerima kondisinya, bahkan banyak warga yang memberikan bantuan. "Saya sekarang anak yatim piatu. Ibu saya meninggal tiga bulan yang lalu dan besok Senin (5/5) tepat seratus harinya. Saya juga mengundang warga sekitar, seperti warga sekitar mengundang saya," katanya. Setelah menjadi yatim piatu seluruh kebutuhan sehari-harinya dipenuhi oleh kakak tertuanya yaitu Edi Purwanto (49) yang sehari-hari menjadi juru parkir di pasar Ngawi. Rumah kakaknya tersebu

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008