Harare (ANTARA News) - Kubu oposisi di Zimbabwe pada Sabtu yang menuding komisi pemilihan umum negeri itu mencuri kemenangannya, oposisi tak akan berperan serta dalam pemilihan putaran kedua karena telah menang dengan suara mayoritas, demikian laporan DPA. Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC) mengumumkan Jumat bahwa putaran kedua akan diselenggarakan dengan kandidat Presiden Robert Mugabe dari partai berkuasa ZANU-PF dan Morgan Tsvangirai dari Gerakan bagi Perubahan Domokrasi (MDC) pada tanggal yang akan diumumkan kemudian. Wakil Presiden MDC, Thokozani Khupe mengatakan kepada media bahwa ZEC tak melakukan proses verifikasi atas hasil penghitungan suara dengan benar. "Kami perlu diyakinkan bahwa apa perlunya ada putaran kedua," kata Khupe. "Mengapa kami ikut putaran kedua ketika kami menang dalam pemilihan ini? Kami menyerukan (kelompok regional, masyarakat Pembangunan Afrika Selatan) untuk membantu proses verifikasi hasil-hasil penghitungan suara karena kami merasa ZEC melanggar resolusi SADC," tambahnya. ZEC mengatakan Jumat hasil-hasil yang ditunda lama menunjukkan Tsvangirai berada di posisi teratas sebagai peraih 47,9 persen suara, mengalahkan Mugabe (43,2 persen). Karena tak ada calon yang meraih lebih 50 persen suara, suatu putaran kedua akan diadakan dalam waktu 21 hari ke depan beradasarkan UU tentang pemilihan umum di Zimbabwe. MDC tetap menyatakan pihaknya meraih 50 persen suara. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008