Jakarta (ANTARA) - Lipatan seputar mata terkadang bukan semata kantong mata dan bisa saja itu karena hal lain, menurut dokter spesialis kulit dan kelamin dr Ronny Handoko, SpKK.

"Lipatan seputar mata disalahartikan kantong mata. Itu bisa otot matanya besar sehingga tampak seperti kantong," ujar dia dalam seminar media di Jakarta, Rabu.

Lipatan ini bisa menjadi pertanda dermatitis atopik (DA), penyakit yang umumnya terjadi saat bayi hingga seseorang memasuki masa lansia.

Untuk membedakan lipatan itu otot atau kantong mata, Anda bisa coba melihat ke atas dan ke bawah. Jika lipatan itu ikut berpindah seiring pandangan Anda, berarti otot mata. Hal sebaliknya terjadi jika itu kantong mata.

DA atau asma kulit bersifat kronis dan tak menular. Gejala utama penyakit ini antara lain kulit gatal, kulit kering hingga pecah-pecah, ruam kemerahan dan kulit bisa menebal. Masalah yang biasa ditimbulkan biasanya meyangkut estetis.

Biasanya ada lokasi tertentu penyakit ini. Pada anak biasanya pada wajah, sikut, kulit kepala. Pada dewasa umumnya terletak di lipatan siku, lipatan lutut, leher, seputar mata dan bibir.

Pada lansia, terkadang muncul gejala tambahan seperti dark circle atau gelap sekitar mata, bintik kasar di lengan dan paha, warna hitam pada lengan dan garis telapak tangan dan kaki yang berlebih.

Ada beragam faktor yang bisa mencetuskan DA, seperti cuaca terlalu panas atau dingin, perubaha cnuaca, debu, daya tahan tubuh turun, stres, gigitan serangga dan riwayat keluarga pernah menderita DA.

Penderita DA bisa kembali pada kondisi normal jika penyakitnya itu mendapatkan penanganan tepat dari ahli kesehatan.



Baca juga: Cara memilih kacamata hitam untuk melindungi mata Anda

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019