Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan seluruh pihak harus berupaya mewujudkan agar produk-produk bangsa Indonesia untuk mampu membanjiri pasar regional dan global.

"Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri," kata Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan Jakarta, Jumat.

Menurut Jokowi, pengusaha-pengusaha dan badan-badan usaha milik negara harus berani menjadi pemain kelas dunia. Industri dalam negeri juga harus semakin diperkuat. Hasil produk ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi harus semakin dihilirisasi dan dikomersialisasi.

Baca juga: Jokowi tekankan kebutuhan inovasi untuk lompatan kemajuan Indonesia

"Talenta- talenta kita harus memiliki reputasi yang diperhitungkan di dunia internasional, itu yang harus kita siapkan. Sekali lagi kita harus semakin ekspansif, from local to global," tutur Jokowi.

Dia mengatakan bonus demografi akan mendukung bangsa Indonesia melakukan berbagai lompatan kemajuan melalui pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM).

"Jika kita semua segera serius berbenah bersama, saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan," ujarnya.

Jokowi mengatakan lembaga pendidikan dan pelatihan harus didukung untuk melakukan pembenahan secara besar-besaran terhadap kualitas SDM agar mampu menghadapi perubahan.

Persaingan dunia yang semakin ketat dan disrupsi di berbagai bidang membutuhkan kualitas SDM yang tepat.

Baca juga: Tunjukkan "smartphone", Jokowi nilai bisa efisiensi studi banding
Baca juga: Soal investasi, Presiden Jokowi: Kita harus lebih cepat, lebih baik
 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019