Jakarta (ANTARA News) - Direktur Utama (Dirut) PT Telkom Tbk, Rinaldi Firmansyah, menjelaskan bahwa kemungkinan pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) adalah sesuatu yang harus diterima. "Kenaikan harga BBM tidak berdampak langsung terhadap operasional perusahaan, namun berbeda jika tarif listrik yang naik karena sebagian besar menara radio pemancar (BTS) menggunakan energi listrik," katanya di Jakarta. Sejauh ini, Rinaldi mengutarakan, pertumbuhan pelanggan seluler Telkomsel, anak perusahaan, selama kuartal I 2008 masih cukup tinggi. "Pertumbuhan pelanggan yang tinggi terjadi di luar Pulau Jawa, menyusul penurunan tarif antar-operator telekomunikasi," ujarnya tanpa merinci angka pasti jumlah pelanggan selulernya. Pada tahun 2008 Telkom menargetkan penambahan pelanggan seluler Telkomsel sebesar 8-9 juta nomor, dari jumlah pelanggan akhir 2007 yang tercatat 47,89 juta pelanggan sedangkan pelanggan TelkomFlexi tumbuh sekitar 3 juta - 4 juta dari akhir tahun 2007 sebanyak 6,4 juta. Ditanya kemungkinan pemerintah merealiasikan kenaikan BBM pada Juni 2008, Rinaldi mengatakan harus terlebih dulu jangka waktunya. "Dampaknya baru bisa diketahui pada satu atau dua bulan berikutnya," katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008