Jadi, saya dan rekan-rekan pada malam ini memperkenalkan tari dan musik etnik Papua kepada peserta SMN 2019 asal Sulsel,
Jayapura (ANTARA) - Para peserta program Siswa Mengenal Nusantara (SMN) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkenalkan tentang budaya Papua terutama alat musik dan tarian pergaulan Yospan serta Lemon Nipis oleh seniman di Kota Jayapura, Papua, Jumat malam.

Terlihat, satu persatu peserta berinteraksi dengan alat musik dan tari yang diperkenalkan. Bahkan ada yang mencoba untuk memegang dan menabuh alat musik tifa yang terbuat dari kayu.

Ada juga yang mencoba meniup alat musik triton yang terbuat dari kerang laut, namun terlihat agak sulit dan ini membuat sebagian peserta tertawa dengan usaha salah satu peserta SMN tersebut.

Baca juga: Peserta SMN Sulsel belajar alat musik tradisional Papua

Novi Syors Bonay, seniman dan ketua sanggar seni Black Paradise Kota Jayapura mengatakan dia diminta oleh BRI Jayapura untuk mengenalkan tentang budaya Papua.

"Jadi, saya dan rekan-rekan pada malam ini memperkenalkan tari dan musik etnik Papua kepada peserta SMN 2019 asal Sulsel," ujarnya usai kegiatan dihari pertama memperkenalkan budaya Papua.

Menurut dia, tari yang diperkenalkan adalah tari pergaulan Yosim Pancar atau disingkat Yospan dan tari Lemon Nipis.

"Sementara alat musik yang kita kenalkan adalah tifa, mamura, akwilka, sakakas dan foo serta triton," tambah pemilik sanggar yang beralamat di Dok IX Kali, Kelurahan Tanjung Ria, Distrik Jayapura Utara itu.

Novi mengaku senang, karena antusias para peserta SMN 2019 asal Sulsel sangat terlihat karena ingin sekali mengetahui tari dan alat musik yang diperkenalkan.

"Tadi saya perkenalkan salah satu gaya tari dari Yospan contohnya seperti seka dan gali-gali, ternyata mereka cepat sekali menangkap apa yang saya berikan, mereka juga sangat semangat untuk mempelajari karena unik dan energik," jelasnya.

Baca juga: Peserta SMN Sulsel kunjungi Kampung Nelayan di Papua

Secara terpisah, Teguh Setiawan dari SMAN 5 Pare-pare, Kota Pare-pare, mengaku senang karena ada hal baru yang dikenalkan oleh seniman Papua kepada mereka.

"Tadi kita diberikan pengetahuan tentang alat musik bunyi tidak bernada, seperti tifa dan triton. Kami merasa dengan adanya perkenalan dan pelatihan ini memberikan wawasan kepada kami tentang nusantara, terutama tentang budaya Papua," lanjutnya.

Senada itu, Muhammad Alief dari SMAN 1 Palopo, mengaku bangga bisa bertemu dengan sesama pelajar terbaik asal beberapa kabupaten dan kota dari Sulsel dalam program SMN 2019.

"Tadi, saya main alat musik yang terbuat dari bambu dengan nama 'mamurung'. Dari ini alat musik yang menurut saya agak unik, karena kalau mau mainkan harus dijepit pakai paha, lalu dipukul-pukul," terangnya.

Program SMN merupakan momentum pertukaran pelajar antarprovinsi yang difasilitasi oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebagai bagian dari rangkaian kegiatan BUMN Hadir Untuk Negeri (BHUN).

Tahun ini di Provinsi Papua, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) ditunjuk oleh Kementerian BUMN sebagai BUMN PIC (koordinator) program SMN.

Siswa-siswi peserta SMN dari Papua dikirim ke Makassar, Sulawesi Selatan, dan peserta SMN Sulsel ke Jayapura, Provinsi Papua. Kegiatan SMN 2019 akan berlangsung hingga 23 Agustus 2019.

Baca juga: Peserta SMN Sulsel harap kesenian tradisional Papua lestari

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019