Denpasar, (ANTARA News) - Mengenaskan. Ibu rumahtangga dan tiga anaknya yang menjadi korban dalam musibah kebakaran, ditemukan tewas dalam posisi saling berangkulan di balik jendela rumah tinggalnya di Jalan Diponegoro Denpasar, Bali. Polisi dan warga setempat yang menguak asap tebal yang masih mengepul pada Kamis (8/5) pagi, menemukan nyonya rumah dan tiga anaknya itu dalam kondisi tubuh yang sudah hangus di lantai dua bangunan ruko tersebut. Para korban terdiri atas Ny Herni Jong (39) dan dua anak wanitanya, Caterine (13) dan Denis Surya (11), serta putra bungsunya Johan Harte Herminto (6). Jero Mangku Made Dana, tokoh spiritual Hindu yang bertetangga dengan para korban, mengatakan, begitu ditemukan, posisi Ny Herni tampak merangkul ketiga anaknya yang masing-masing memeluk bagian bingkai jendela kamar yang dilengkapi terali besi. Baik Jero Mangku maupun polisi yang turun ke tempat kejadian, menduga kalau para korban yang sudah terkurung api di lantai dua, mencoba keluar rumah dengan melompat ke bawah lewat jendela kamar. Namun tampaknya tak berhasil sehubungan jendela yang dilengkapi terali besi itu sulit untuk dibongkar. Berbeda dengan Hasan alias Taci (44), suami nyonya Herni, berhasil menyelamatkan diri lewat pintu depan setelah menerobos kobaran api yang "mengamuk" di lantai dua dan bagian tangga penghubung ke lantai satu ruko yang dipakai rumah tinggal merangkap tempat berjualan itu. Hasan yang mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnya dan langsung pingsan di depan tokonya bernama Gucci tersebut, oleh petugas langsung diboyong ke RSUP Sanglah Denpasar untuk mendapatkan perawatan. Diperoleh keterangan, hingga sore ini Hasan masih menjalani perawatan yang intensif pada Instalasi Rawat Darurat (IRD) rumah sakit terbesar di Bali itu, sementara jenazah keempat korban masih dibaringkan di RS yang sama guna mendapatkan visum dokter. Si jago merah yang mengamuk sejak pukul 06.00 wita tersebut, berhasil dipadamkan sekitar dua jam kemudian setelah menghanguskan Toko Gucci yang menjual sepatu dan perabotan rumah tangga lain, serta Salon Trend yang letaknya berdampingan dengan toko milik Hasan tersebut. Kapoltabes Denpasar AKBP Gede Alit Widana belum dapat menyebutkan asal mula percikan api yang kemudian menjadi besar dengan menghanguskan dua toko dan menelan empat korban jiwa itu. "Kita masih perlu melakukan penyelidikan menganai asal mula api, termasuk dengan mendatangkan tim Laboratorium Forensik Polri Cabang Denpasar ke tempat kejadian," ucapnya. Namun demikian, dugaan sementara percikan api yang pertama kali terlibat di bagian lantai dua Toko Gucci, berasal dari hubungan pendek arus listrik. (*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008