Jakarta (ANTARA News) - Pendiri sekaligus pemilik Microsoft Corp., Bill Gates, Jumat sekitar pukul 09.30 WIB, memberikan kuliah umum yang dihadiri sekitar 2.500 orang yang sebagian besar adalah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi. "Kita undang mahasiswa dari berbagai universitas agar memperoleh inspirasi dari seorang Bill Gates, ilmuwan juga memiliki jiwa kewirausahaan," kata Wakil Ketua Umum Kadin, Chris Kanter, di Balai Sidang Jakarta (JCC) Jumat pagi. Acara bertema "Presidential Lecture Featuring Bill Gates" menjadi istimewa karena juga menghadirkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu. Selain dengan Presiden Yudhoyono, Bill Gates juga akan bertemu dengan berbagai kalangan seperti pengusaha nasional Kadin. Sejak pukul 06.00 WIB ruang lobby JCC sudah dipadati sejumlah pemimpin perusahaan dari berbagai jenis industri, anggota parlemen, pejabat pemerintah, perwakilan asosiasi bisnis, LSM, para rektor mahasiswa dari 45 universitas. Mereka harus melalui dua pintu detektor, sehingga sempat tersendat saat akan memasuki ruang lobi. Penjagaan ketat berlaku di ajang yang menurut sejumlah mahasiswa adalah merupakan kesempatan langka. "Senang banget, dikuliahi seorang Bill Gates. Jarang banget...," ujar seorang mahasiswa dari Atma Jaya, Jakarta. Selangkah memasuki pintu utama Plenary Hall terpampang dua spanduk berkuran 20X200 meter menyambut kedatangan Bill Gates yang merupakan salah seorang terkaya di dunia itu. Sambil menunggu Bill Gates mahasiswa mengenakan jaket almamater masing-masing yang umumnya meminati bidang teknologi dan informasi (IT) menyempatkan diri berfoto berlatar belakang spanduk tersebut. Menurut Chris Kanter, kehadiran Bill Gates merupakan sinyal poisitif semakin kondusifnya iklim bisnis dan investasi Indonesia bagi pemain global kususnya sektor telematika. "Indonesia bisa menjadi basis pengembangan bisnis di tingkat regional dan Asia Pasifik," katanya. Bill Gates bisa memberikan gambaran dan inspirasi kepada mahasiswa agar mampu bersaing di tingkat internasional dan mengenai isu-isu penting di sektor telematika global pada masa datang. "Kontribusi sektor telematika terhadap ekonomi Indonesia meningkat seiring naiknya investasi pemerintah dan swasta di sektor ini," ujar Chris. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008