Kendari (ANTARA News) - Wasit menghadiahi 3 gol dengan cuma-cuma kepada PS Kendari Utama sehingga kesebelasan itu menang 4-0 ketika lawannya Persipare Pare-Pare menolak melanjutkan pertandingan Divisi I Liga Indonesia Grup VII yang digelar di Stadion Lakidende, Kendari, Sabtu. Bonus tiga gol diberikan kepada PS Kendari Utama sebagai sanksi bagi Persipare yang tidak bersedia melanjutkan pertandingan setelah protesnya atas gol pertama yang diciptakan pemain Persipare Boby Tukino tidak diabaikan wasit. Kubu Persipare yang menarik pemainnya keluar lapangan pertandingan berkeyakinan bahwa gol Boby tidak sah lantaran salah satu pemain Persipare berdiri dalam posisi off side sebelum gol terjadi. Namun, protes Persipare ditolak dan wasit Cornelis Ferdinandus mensahkan gol itu. "Gol itu tidak sah karena pemain Kendari Utama berdiri off side, namun wasit tidak menghiraukan sehingga manajemen Persipare sepakat tidak melanjutkan pertandingan," kata Ketua Harian Persipare Pare Pare, Abdul Rahman Saleh. "Kami ikhlas memberikan kemenangkan kepada tuan rumah karena sudah ada gejala tidak bagus. Inilah sepak bola Indonesia tidak maju," katanya. Negosiasi yang dilakukan pengawas pertandingan dan pihak-pihak yang terkait agar pertandingan dilanjutkan tidak berhasil. Persipare bersedia melanjutkan pertandingan dengan syarat wasit harus diganti. Permintaan Persipare tidak dikabulkan. Setelah tidak ada solusi maka wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan usai dengan kemenangan Kendari Utama 4-0, dengan tiga gol diantaranya adalah gol hadiah akibat sanksi untuk Persipare. Pengawas Pertandingan, Adi Pala (Gorontalo) mengatakan, hukuman bagi tim yang mogok bertanding adalah kemasukan tiga gol. "Tim yang mogok bertanding dihukum kemasukan tiga gol maka Kendari Utama menang 4-0 atas Persipare," kata Adi Pala. Adi Pala menambahkan, tidak ada alasan mengganti wasit karena masih sanggup memimpin pertandingan. Ribuan penonton yang memadati Stadion Lakidende, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kecewa. Panitia memberi kebijaksanaan kepada penonton untuk tidak membeli karcis pada pertandingan lanjutan antara Kendari Utama dengan Persipal Palu. "Harus gratis pada pertandingan Kendari Utama berikutnya. Kami rugi beli karcis karena pertandingan terhenti," kata seorang penonton, Miswar. Pelatih Kendari Utama, Manuel Vega meminta kepada pengawas pertandingan agar menjatuhkan hukuman kartu merah kepada pemain dan pendamping tim Persipare. "Persipare tidak menghargai pecinta sepak bola sehingga wajar dihukum berat," kata pelatih Manuel Vega dari Chili. Kompetisi sepakbola Divisi I Ligina Grup VII diikuti lima tim, yakni Kendari Utama, Persipare Pare Pare, Perssin Sinjai, Persemalra Tual dan Persipal Palu. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008