Washington (ANTARA News) - Presiden AS George W.Bush , Senin waktu setempat memperingatkan Iran dan Suriah bahwa masyarakat internasional tidak akan mengizinkan lagi Lebanon jatuh ke dominasi asing melalui wakil-wakil mereka. "Saya mengecam keras tindakan-tindakan Hizbullah sekarang, dan sponsor-sponsor asing mereka di Teheran dan Damaskus, menggunakan aksi kekerasan dan intimidasi untuk mengatur pemerintah dan rakyat Lebanon sesuai keinginan mereka," kata Bush dalam sebuah pernyataan seperti dikutip AFP. "Masyarakat internasional tidak akan mengizinkan pemerintah-pemerintah Iran dan Suriah, melalui wakil-wakil mereka, mengembalikan Lebanon ke dominasi dan kendali asing," katanya. Bush menegaskan dukungan Washington pada pemerintah PM Fuad Siniora di tengah-tengah aksi kekerasan yang menimbulkan kekuatiran timbulnya perang saudara baru. "Untuk menjamin keselamatan dan keamanan rakyat Lebanon, AS akan terus memberikan bantuannya kepada Angkatan Bersenjata Lebanon untuk menjamin mereka dapat mempertahankan Pemerintah Lebanon dan mengamankan institusi-institusinya," katanya. Bush mengatakan ia berencana akan melakukan konsultasi dengan para pemimpin kawasan itu dalam kunjungannya ke Timur Tengah pekan ini untuk mengkoordinasikan usaha-usaha mendukung pemerintah Siniora dan melaksanakan resolusi-resolusi PBB yang mendukung kedaulatan Lebanon. "Masyarakat internasional perlu bekerjasama untuk membantu rakyat Lebanon pada saat mereka memerlukan bantuan," kata pemimpin AS itu, yang pada hari Rabu akan bertolak untuk kunjungan lima hari ke Israel, Arab Saudi dan Mesir. "Rakyat Lebanon telah banyak berkorban untuk kemerdekaan mereka dan AS akan terus membantu mereka menghadapi serangan terbaru terhadap kemerdekaan dan keamanan mereka." Pertempuran seru meletus di Lebanon utara, Senin, yang meningkatkan ketegangan setelah beberapa hari baku tembak antara kelompok yang mendukung pemerintah dan pihak oposisi yang menyeret negara itu pada pinggir perang saudara penuh. Paling tidak seorang tewas dalam kontak senjata antara para pendukung pemerintah dukungan Barat dan milisi yang setia pada kelompok Hizbullah di kota pelabuhan Tripoli, kata seorang pejabat keamanan. Enam hari baku tembak menewaskan paling tidak 61 orang dan hampir 200 orang cedera, aksi kekerasan terburuk sejak perang saudara tahun 1975-1990. Konflik politik Lebanon terjadi Nopember 2006 ketika enam menteri pro Suriah mengundurkan diri, yang menyebabkan negara itu tanpa seorang presiden sejak Nopember lalu ketika masa jabatan Presiden Emile Lahoud yang didukung Suriah berakhir.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008