Solo (ANTARA News) - Data keluarga miskin (gakin) keluaran Badan Pusat Statistik (BPS) Solo, yang rencananya akan digunakan sebagai dasar penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) 2008, dianggap sudah tidak sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini. Kepala BPS Solo, Budiono, di Solo, Selasa, mengatakan, data yang dimiliki instansi ini merupakan hasil pendataan sosial ekonomi (PSE) tahun 2006. "Dengan kondisi yang terjadi saat ini, sangat dimungkinkan data tersebut telah berubah. Misalnya ada keluarga yang sebelumnya miskin, tapi mungkin saat ini sudah mapan, begitu juga sebaliknya," katanya. Dalam data yang juga digunakan dalam penyaluran program BLT periode sebelumnya itu, kata dia, tercatat sekitar 26 ribu gakin di kota ini yang telah menerima bantuan. Namun, ia menegaskan, dalam masalah rencana penyaluran BLT ini, BPS Solo belum mendapat petunjuk dari pusat. "Hingga saat ini belum ada petunjuk maupun perintah tentang pelibatan BPS Solo dalam rencana penyaluran BLT," katanya. Menurut dia, pada tahun 2008 ini, seharusnya data gakin di kota ini harus direvisi, karena kemungkinan telah banyak sekali berubah. "Rencananya memang tahun ini. Namun kapan pelaksanaannya, belum dapat dipastikan," katanya. Ia mengatakan, jika memang data yang ada saat ini akan dijadikan acuan dalam pembagian BLT, maka kecil kemungkinan untuk melakukan revisi, karena waktu yang diberikan terlalu sempit. Ia menjelaskan, waktu yang dibutuhkan untuk merevisi data ini minimal satu bulan. "Kami harus menentukan metode yang akan digunakan, berupa tenaga yang dibutuhkan, dan sebagainya. Jika bulan depan rencana ini sudah dijalankan, maka tidak mungkin dilakukan revisi," katanya. Namun, ia sekali lagi menegaskan, dalam rencana penyaluran BLT ini, BPS Solo belum mendapat petunjuk dari pusat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008