Jakarta (ANTARA News)- Kenaikan harga bahan bakar minyak diperkirakan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan kondominium kelas atas di Indonesia pada tahun ini. "Karakteristik konsumen kondominium mewah agak berbeda dengan konsumen produk properti kelas menengah ke bawah. Konsumen properti kelas atas lebih sensitif pada nilai tambah dibanding pada harga," kata Direktur PT Lippo Karawaci Tbk, Jopy Rusli, di Jakarta, Rabu. Nilai tambah properti yang dimaksudkan, kata dia, meliputi konsep keunikan desain, lokasi yang bergengsi, terintegrasi dengan sarana serta prasarana penting lain, dan kredibilitas pengembangnya. "Lihat saja, harga properti mewah di Singapura umumnya lebih mahal daripada harga properti sekelas di Indonesia. Tapi hampir 50 persen pembelinya ternyata orang Indonesia," kata dia. Menurut Jopy, investasi di properti juga masih menguntungkan dibandingkan deposito atau surat-surat berharga. "Apalagi bagi ekspatriat," kata dia. Ia mengatakan naiknya harga minyak dunia dan harga BBM di dalam negeri akan makin memperkuat nilai tukar dolar AS dibanding rupiah dan hal ini akan membuat daya beli ekspatriat lebih tinggi. Hal itu, lanjut dia, terbukti tiga menara kondominium meeah dengan total 700 unit di Kemang Village Residences (KVR) Jakarta Selatan hampir terjual habis, sejak proyek tersebut diluncurkan Lippo pada akhir Juli 2007. "Sekitar 30 persen pembeli kondominium tersebut adalah ekspatriat," katanya. "Harga yang ditawarkan per unit kondominium antara Rp1,2-3 miliar. Hingga bulan ini nilai total penjualan mencapai Rp1 triliun, jauh melebihi target penjualan semula sebesar Rp500 miliar," kata Jopy. Ia menjelaskan bahwa harga unit kondominium di Kemang Village baru-baru ini telah mengalami kenaikan sebesar 40 persen dan rencananya akan terus naik. "Dengan logika tersebut, maka mereka yang telah membeli kondominium di Kemang Village sejak diluncurkan Juli tahun lalu hingga bulan ini telah mengalami keuntungan atas investasinya sebesar 40 persen," kata dia. Pihaknya merencanakan serah terima kondominium mewah kepada pembeli pada akhir tahun 2009.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008