Jakarta, (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Aburizal Bakrie mengatakan bahwa keputusan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dilakukan setelah evaluasi kesiapan pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Hal itu dikemukakan oleh Menko Kesra kepada wartawan seusai sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu, yang berlangsung selama lebih kurang 10 jam, 11.00WIB-21.30WIB. "Presiden memberikan pengarahan agar program-program ini (BLT) dilaksanakan dengan baik,...dan meminta laporan program ini siap pada pekan ketiga bulan ini untuk dievaluasi sebelum menetapkan keputusan lain," katanya. Lebih lanjut, Menko Kesra mengatakan evaluasi kesiapan program BLT akan dilakukan pada 23 Mei 2008. Pada kesempatan itu Menko Kesra juga memaparkan bahwa dana yang disiapkan untuk BLT sebesar Rp14,1 triliun untuk tujuh bulan selama 2008 dengan sasaran 19,1 juta rumah tangga miskin yang masing-masing memperoleh sebesar Rp100 ribu per bulan. Program BLT tersebut diharapkan dilanjutkan selama 2009 setelah mendapat persetujuan DPR. Keputusan menaikkan harga BBM diambil setelah kenaikan harga minyak dunia mengakibatkan tambahan subsidi BBM sebesar lebih dari Rp100 triliun. Kenaikan subsidi tersebut telah mempengaruhi keseimbangan postur APBN. Subsidi BBM yang diterima masyarakat kaya mencapai Rp186 triliun karena 70 persen subsidi BBM dinikmati oleh 40 persen masyarakat terkaya, padahal program-program penanggulangan kemiskinan hanya Rp60 triliun. Beberapa waktu terakhir di Indonesia telah muncul berbagai spekulasi kapan pemerintah akan mengumumkan kenaikan harga BBM. Spekulasi itu memicu terjadinya kelangkaan BBM di sejumlah daerah dan kepanikan di masyarakat.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008