Banda Aceh (ANTARA News) - Instruktur pelatih sepakbola asal Jerman Klaus Schlappner sangat yakin persepakbolaan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) akan maju, apabila ilmu yang telah diberikannya benar-benar diterapkan kepada pemain. "Ilmu sepakbola yang sudah saya berikan ini harus diterapkan kepada anak-anak yang ada di klub-klub anda. Kalau itu benar-benar dilakukan, maka saya yakin sepakbola di Aceh akan maju," katanya pada acara penutupan pelatihan untuk pelatih sepakbola di Banda Aceh, Kamis. Klaus yang merupakan utusan dari Komite Olahraga Jerman (DOSB) dan Federasi Sepakbola Jerman (DFB) datang ke Aceh untuk kedua kalinya melatih para pelatih sepakbola dari seluruh Aceh selama 20 hari mulai tanggal 28 April hingga 14 Mei 2008. Pelatihan tersebut juga bekerjasama dengan KONI Aceh. Klaus yang juga merupakan pelatih kepala di Divisi-I Jerman itu mengatakan, ilmu sepakbola yang diajarkan tersebut tidak berbeda dengan apa yang diberikan dan diterapkan oleh para pelatih di negaranya. Oleh karenanya, lanjut Klaus, kedatangannya ke Aceh adalah punya cita-cita dan tekad ingin memajukan sepakbola Aceh ke taraf internasional. Selama mengikuti pelatihan, ia merasakan sangat senang, karena semua peserta menjalankannya dengan sungguh-sungguh dan disiplin. "Kalau ini bisa diterapkan kepada anak didik di daerah-daerah, maka sepakbola Aceh secara bertahap akan maju," ujarnya. "Maju tidaknya sepakbola Aceh ada di tangan anda. Oleh karenanya, mulai hari ini anda harus menerapkan ilmu kepada anak-anak didik kalian," ujarnya dihadapan 30 pelatih yang baru lulus tersebut. Dikatakan, dirinya akan terus memantau perkembangan para pelatih secara kontinu, sehingga dirinya mengetahui seberapa besar ilmu yang telah diterapkan kepada pemain. "Dengan melalui bantuan KONI Aceh, saya akan terus memantau perkembangan sepakbola di Aceh, khususnya binaan para pelatih yang saya didik," kata Kluas. Wakil Ketua KONI NAD, Gade Salam menyatakan, atas nama Pemerintah Aceh ia menyampaikan penghargaan yang besar bagi Klaus yang sudah bersedia memberikan ilmunya kepada para pelatih sepakbola Aceh. Dengan selesainya pelatihan tersebut, maka Aceh kini memiliki pelatih-pelatih sepakbola bertaraf internasional, karena hampir selama 20 hari mereka digembleng dan didik oleh pelatih bertaraf dunia, yaitu Klaus Schlappner. "Kita tahu, Kluas merupakan pelatih berpengalaman dan sudah banyak melanglang buana ke berbagai negara untuk melatih sepakbola, seperti di Cina, Mesir, Iran, dan Mongolia," katanya. Oleh karenanya, ia berharap, suatu saat, selain sepakbolanya maju, juga Aceh bisa mengirim pelatih ke daerah lain di Indonesia, bahkan ke luar negeri. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008