Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Mohammad Nuh mengharapkan peluncuran teknologi pita lebar (broadband) Wimax (worldwide interoperability maximum access) pada 21 Mei dapat membantu program akses internet bagi pendidikan berbasis komputer murah. Berbicara usai mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertemu dengan Direktur perusahaan prosesor komputer Intel Corporation, Craig R Barret di Kantor Kepresidenan Jakarta, Kamis, Menkominfo mengatakan, dengan peluncuran teknologi tersebut maka konektivitas jaringan akan semakin baik sehingga siap bila digunakan untuk program komputer murah bagi pendidikan kerjasama pemerintah dengan Perusahaan Intel dan Microsoft serta industri dalam negeri. "Kita mau pakai teknologi pita lebar, makanya kita akan lounching Wimax pada 21 Mei mendatang dengan harapan akses pita lebar bisa dipenuhi, ketika komputer siap maka sambungan juga siap," katanya. Ia menjelaskan, peningkatan persentasi warga yang bisa mengakses internet direncanakan meningkat hingga 50 persen hingga tahun 2015, namun dengan akan dilaksanakannya proyek Palapa Ring dan Universal Service Obligation (USO), maka pencapaian 50 persen itu bisa terlaksana pada 2012. Palapa Ring dan USO akan mulai dilaksanakan pada 2009-2010. Sementara itu, terkait program komputer dan piranti lunak murah bagi pendidikan, M. Nuh mengatakan, dari tiga komponen dasar komputer, masing-masing prosesor, piranti lunak dan perangkat keras untuk prosesor telah dicapai kata sepakat kerjasama dengan Perusahaan Intel sementara untuk piranti lunak, perusahaan Microsoft telah berkomitmen untuk membantu piranti lunak gratis bagi pendidikan. "Sementara untuk layar monitor, papak ketik (keyboard) dan casing telah ada enam perusahaan dalam negeri yang bisa mengerjakan. kita bebaskan keenamnya bersaing," katanya. Menkominfo mengatakan, saat ini perbandingan antara komputer dan siswa yang menggunakannya adalah 1:3.000 siswa di Indonesia rata-rata, angka yang ideal adalah 1:20 saja. "Anggaran pemerintah terbatas, karena itu kita lakukan pembicaraan dengan pihak Microsoft dan Intel agar bisa memenuhi dengan adanya komputer murah," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008