Jakarta (ANTARA News) - Mayat seorang anak laki-laki yang menjadi menjadi korban mutilasi ditemukan warga di dalam terminal bus Pulogadung, Jakarta Timur, Kamis siang sekitar pukul 11.30 WIB. Kepala Unit II Satuan Kejahatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kompol Helmy Santika di Jakarta, Kamis mengatakan, mayat itu kini telah dibawa ke rumah sakit untuk diotopsi. "Mayat anak ini ditemukan dalam keadaan tanpa kepala," ujar Helmi. Hingga kini mayat anak malang ini masih diotopsi oleh dokter di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Di wilayah Polda Metro Jaya telah beberapa kali terjadi kasus mutilasi pada tahun 2007 hingga 2008 ini namun baru satu kasus yang terungkap. Pada 17 April 2008, sesosok mayat perempuan ditemukan terpotong-potong dalam sebuah kardus di Jalan Sersan Aswan, Bekasi Timur, Kamis. Mayat korban yang diidentifikasi bernama Eka Putri (18), warga Jakarta terpotong menjadi tujuh bagian. Pada 14 Januari 2009, seorang pedagang asongan menemukan kardus di Jalan Joyomartono, depan Bekasi Trade Centre (BTC) Bekasi Timur yang berisi mayat lelaki yang diduga korban mutilasi. Pada 9 Juli 2007, seorang anak laki-laki diduga juga menjadi korban mutilasi dan mayatnya ditemukan di Jl Bekasi Timur Raya Km 18 RT 08/01, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Mayat itu terpotong menjadi dua bagian di bagian perut. Sejumlah organ tubuh korban yakni jantung, paru-paru dan ginjal hilang. Agustus 2007, seorang perempuan korban mutilasi ditemukan di pintu irigasi PDAM Kali Poncol RT 03/04, Kelurahan Margahayu, Bekasi Timur. Saat ditemukan, tubuh korban membengkak masih terbungkus kardus dengan kondisi kedua lengan dan kaki terpotong, kulit pipi kanan dan kiri mengelupas, kedua mata nyaris lepas. Mayat tersebut mengenakan celana dalam warna merah jambu. Kasus yang terungkap ketika polisi menangkap Zaki Afrizal Nurfaizin yang menjadi tersangka pembunuhan yang disertai mutilasi di Hotel Bulan Mas, Jakarta Utara, Kamis (17/1). Korban mutilasi bernama Atika adalah pacar korban yang tengah hamil enam bulan.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008