Cilacap (ANTARA News) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri meminta dukungan kepada masyarakat Jawa Tengah khususnya para nelayan di Cilacap untuk maju sebagai calon presiden dalam Pemilu 2009 mendatang. Saat bersilaturahmi dengan nelayan, pedagang ikan, dan masyarakat pesisir di Cilacap, Jumat, Megawati mengatakan, pencalonannya sebagai presiden dalam Pemilu 2009 sudah menjadi pilihan PDI Perjuangan. "Saya oleh PDI Perjuangan jauh hari telah terpilih menjadi calon presiden yang diajukan oleh PDI Perjuangan," tegasnya. Namun yang menjadi persoalan, kata dia, jangan sampai pengalaman Pemilu 2004 lalu terulang kembali. Menurut Megawati, pada pemilu tersebut PDI Perjuangan mengalami kekalahan di Jawa Tengah, padahal dirinya pernah menjadi wakil rakyat dari Jateng di DPR selama 10 tahun. "Jadi ini tergantung pada masyarakat Jateng. Jangan hanya minta saya jadi calon, tetapi harus dibuktikan dengan mau mendukung saya atau tidak," katanya. Terkait keluhan-keluhan masyarakat khususnya nelayan tentang kenaikan harga BBM, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan pemerintah, bukan kewenangannya. "Meski demikian, hal tersebut akan saya sampaikan melalui Fraksi PDIP yang ada di DPR pusat," kata dia menegaskan. Ia mengatakan, kehidupan nelayan mengalami suatu keprihatinan yang sangat buruk karena adanya perubahan cuaca yang disusul dengan adanya kenaikan harga BBM. Dia mengaku pernah mempunyai program yang untuk memberi bantuan bagi nelayan di saat tidak melaut antara lain melalui kegiatan pembuatan kerajinan dan pembuatan tambak-tambak. "Hal-hal tersebut seharusnya disosialisasikan lagi, tetapi saya sekarang tidak menjadi presiden lagi," katanya. Dalam kesempatan tersebut, Megawati juga memperkenalkan kepada masyarakat Cilacap, calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo dan Rustriningsih, yang diusung PDIP dalam Pemilihan Gubernur Jateng mendatang. "Saya tidak mau masyarakat tidak melihat langsung calon pemimpinnya, jangan memilih seperti kucing dalam karung," katanya menegaskan. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008