Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan perangkat Wimax dari India, Ordyn Tecnologies Pte Ltd berencana membangun perusahaan manufaktur perangkat teknologi telekomunikasi Wimax (Worldwide Interoperability for Microwave Access) di Batam pada akhir tahun 2008. "Kami akan membuat perusahaan manufaktur Wimax di Batam pada akhir tahun ini," kata Chief Operation Officer Ordyn Technologies Pte Ltd, R Srinivasan didampingi Presiden Direktur PT Ordyn Technologies Indonesia, Indrajaya Putra Januar dalam pertemuan dengan wartawan di Jakarta, Jumat. Srinivasan mengatakan, pihaknya telah menggandeng paling tidak dua perusahaan manufaktur dari Batam yaitu PT PCI Elektronik Internasional Sekupang dan PT Bionik. Akan tetapi dia enggan menjelaskan total investasi yang akan disediakan PT Ordyn itu untuk membangun perusahaan tersebut. "Kita akan melihat pangsa pasar Wimax dulu di Indonesia, baru bisa kita hitung berapa investasinya," kata Srinivasan. Sebagai gambaran, lanjutnya, Ordyn Tecnologies Pte Ltd telah membangun perusahaan yang sama di Malaysia dengan investasi 3,5 - 4 Juta Ringgit Malaysia. Srinivasan sendiri memprediksikan pangsa pasar Wimax di Indonesia mencapai satu miliar dolar AS dalam 3 -4 tahun mendatang. Sedangkan Presiden Direktur PT Ordyn Technologies Indonesia, Indrajaya Putra Januar mengatakan, pihaknya berkeinginan produk perangkat Wimax hasil pabrik manufaktur Wimax mereka di Batam nantinya akan menggunakan standar "chipset" Wimax yang paling akhir yaitu 16E. Indra melanjutkan, perusahaan manufaktur Ordyn di Batam tersebut akan memproduksi perangkat Wimax mulai dari kartu (simcard) sampai dengan perangkat Wimax seperti PCE, produk akses, perangkat gelombang radio mikro dan produk Wimax lainnya. Dia menargetkan produk perangkat Wimax tersebut mengandung konten lokal sampai 40 persen dalam dua tahun. Srinivasan optimis Indonesia, seperti juga negara yang sedang berkembang dan mempunyai jumlah penduduk yang besar seperti India mempunyai prospek bisnis Wimax yang besar. Ordyn sendiri membidik pasar dari Asia Tenggara, Timur Tengah sampai Afrika Selatan. "Wimax akan lebih digunakan di negara-negara yang sedang tumbuh dan berkembang seperti Asia. Dan kita fokuskan Wimax digunakan di daerah rural karena 70 persen masyarakat Indonesia ada di pedesaan," kata Chief Operation Officer Ordyn Technologies Pte Ltd itu. Menurutnya, Wimax mempunyai kelebihan dibandingkan teknologi telekomunikasi yang lain, seperti spektrum frekuensi yang lebih lebar yaitu dari 2,3 - 5,8 GigaHerzt sehingga penggunaan frekuensi lebih efisien serta lebih cocok untuk daerah rural dan pegunungan. Srinivasan mengungkapkan, saat ini ada sekitar lima operator telekomunikasi dan penyedia layanan internet (ISP) yang sedang melakukan ujicoba perangkat Wimax milik Ordyn. Akan tetapi untuk implementasi teknologi Wimax, Ordyn menunggu keputusan dan kebijakan frekuensi maupun standar Wimax dari pemerintah. Ordyn Technologies dari India yang berpusat di Bangalore yang menyediakan produk-produk dan solusi telekomunikasi bagi operator telekomunikasi layanan di negara-negara berkembang. Dalam tiga tahun terakhir, Ordyn telah memiliki lebih dari 50 persen pangsa pasar lokal untuk peralatan optical transport di bidang telekomunikasi, peralatan pendukung dan perusahaan, dan pada 2007 mendirikan kantor regionalnya melalui anak-anak perusahaan di Singapura, Malaysia, Indonesia dan Uni Emirat Arab untuk memenuhi kebutuhan pasar SAMENA (South Asia, Middle East, North Africa) dan ASEAN.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008