Islamabad (ANTARA News) - Dutabesar Pakistan untuk Afghanistan, yang diduga diculik oleh kelompok militan Taliban lebih dari tiga bulan lalu, ditemukan dalam keadaan selamat, kata kementerian luar negeri di sini Sabtu. Dubes Tariq Azizuddin sedang menuju ke ibukota Afghanistan, Kabul, dengan sopirnya ketika dia diculik di distrik suku Khyber yang sedang bergolak, yang berbatasan dengan Afghanistan, pada 11 Februari lalu. "Dia ditemukan dan dengan kami dalam keadaan selamat," kata jurubicara kementerian luar negeri Mohammad Sadiq kepada AFP. Dia menolak memberikan rincian selanjutnya. Kementerian hanya mengatakan bahwa sopirnya dan pengawalnya juga dalam keadaan selamat dan telah berbicara dengan pihak pemerintah. Seorang pejabat senior keamanan mengatakan kepada AFP sebelumnya, bahwa dutabesar mengatakan kepada AFP sebelumnya, bahwa dubes ditemukan pada Jum`at malam dari tahanan kelompok Taliban lokal yang berada di luar distrik suku Khyber. "Dia dalam keadaan selamat dan sehat," kata pejabat yang tidak bersedia disebut jatidirinya. Pembebasan tersebut terjadi hampir empat pekan setelah Azizuddin muncul di video yang diudarakan oleh saluran berita yang bermarkas di Dubaik, Al-Arabiya, dalam mana dia mengatakan bahwa dia berada di tangan Taliban. Dia mengatakan dalam rekaman video itu bahwa dia telah dipertemukan dengan sopirnya dan pengawalnya yang juga duduk di sampingnya, sedangkan tiga orang bersenjata berdiri di belakangnya. Azizuddin mengimbau dalam video itu kepada pemerintah dan kementerian luar negeri `untuk melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan untuk melindungi hidup kami dan menjawab semua permintaan Mujahedeen Taliban dalam rangka pembebasan kami." Hari penculikannya bersamaan dengan penangkapan seorang komandan senior Taliban oleh pasukan keamanan Pakistan, yakni Mullah Mansoor Dadullah, di provinsi baratdaya Baluchistan, yang juga berbatasan dengan Afghanistan. Penemuan dutabesar terjadi di tengah kemajuan dalam perundingan-perundingan perdamaian baru-baru ini antara kelompok Taliban Pakistan dan pemerintah koalisi berumur enam bulan yang dipimpin oleh Perdana Menteri Yousuf Raza Gilani. Pemerintah baru Pakistan mengalahkan para pendukung Presiden Pervez Musharraf dalam pemilihan umum Februari lalu, dan berjanji akan meninjau kembali secara menyeluruh pengejaran sekutu Amerika Serikat terpenting itu dalam `perang terhadap teror.` Sebagai bagian proses perdamaian yang sedang berlangsung, pemerintah pada bulan lalu telah membebaskan sekitar 30 warga suku yang ditahan di berbagai penjara, sebagai penukar pembebasan 55 tentara pemerintah yang ditahan oleh kelompok militan pro-Taliban, menurut seorang pejabat. Namun demikian, tak segera diketahui apakah penukaran juga yang membuat dibebaskannya dutabesar ini. (*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008