Sydney, (ANTARA News/AFP) - Seorang kapten angkatan darat Australia mencuri peluncur roket dan sebagian di antaranya diduga jatuh ke tangan teroris. Shane Della-Vedova (46) dijatuhi hukuman 10 tahun penjara akibat perbuatannya itu, Kamis (15/5) di pengadilan Sydney. Hakim Jonathan Williams saat menjatuhkan putusan tersebut mengatakan "sulit membayangkan penggunaan senjata seperti itu selain digunakan untuk terorisme." Della-Vedova ditangkap pada April tahun lalu. Dia mengaku bersalah karena mencuri 10 peluncur roket antara tahun 2001 dan 2003. Menurut Pengakuannya, barang curian itu dijual ke seorang bernama "Harrington". Kantor berita AAP menyebut Harrington diduga menawarkan barang curian itu ke suatu kelompok teroris. Hakim mengatakan "sangat sulit percaya" Della-Vedova tidak sengaja mengambil roket lalu menjualnya karena panik. "Saya juga merasa sangat sulit untuk percaya bahwa Della-Vedova tidak terpikir bahwa senjata ini ... kemungkinan digunakan untuk kegiatan kriminal mirip teroris," katanya. Hakim juga mengatakan bahwa peluncur roket itu menimbulkan ancaman besar aksi teroris dan bisa jadi digunakan untuk memerangi tentara Australia. Della-Vedova kepada polisi mengaku bahwa senjata-senjata itu adalah bagian dari paket yang seharusnya dihancurkan dan dia keliru mengambil. Hakim mencatat bahwa Della-Vedova sudah menulis surat terbuka ke koran angkatan darat atas tindakan yang dia tulis "mempermalukan dan memberi aib diri sendiri, Angkatan Darat Australia dan Pasukan Pertahanan Australia."(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008