Beijing (ANTARA News) - China, Senin, memulai tiga-hari masa berkabung nasional untuk puluhan ribu orang yang tewas dalam gempa kuat yang mengguncang bagian barat-daya negeri tersebut pada 12 Mei. Pada pukul 04:58 waktu setempat, bendera nasional di Lapangan Tiananmen di pusat kota Beijing, dikibarkan setengah tiang setelah upaycara pengibaran bendera satu tiang. Sebanyak 2.600 orang menyaksikan upacara pengibaran bendera di lapangan tersebut. "Saya telah menyaksikan TV untuk mengetahui keadaan bencana itu beberapa hari ini," kata Yu Huilin, pensiunan guru berusia 68 tahun. Yu baru tiba di Beijing dengan naik bus Senin dinihari dari Provinsi Shandong, China timur. "Sungguh memilukan," katanya. "Tetapi saya melihat orang-orang yang menjadi korban gempa telah mendapat bantuan dari begitu banyak orang. Saya percaya mereka dapat pulih dari bencana secepatnya untuk membangun kembali rumah mereka." Semua bendera nasional akan dikibarkan setengah tiang di rumah dan misi diplomatik China di luar negeri mulai Senin hingga Rabu. Kegiatan rekreasi masyarakat akan dihentikan selama masa berkabung. Pada pukul 14:28 Senin, warga China di seluruh negeri tersebut direncanakan mengheningkan cipta selama tiga menit untuk mengenang korban, sementara sirene udara dan klakson mobil, peluit kereta dan kapal akan dibunyikan. Pada masa berkabung, buku ucapan belasungkawa akan dibuka di Kementerian Luar Negeri China dan Kedutaan Besar serta Konsulat China di seluruh dunia. Perjalanan beranting obor Olimpiade Beijing juga direncanakan dihentikan dari Senin hingga Rabu. Korban jiwa akibat gempa berkekuatan besar naik jadi 32.476 di seluruh negeri itu hingga pukul 14:00 waktu setempat, sementara korban cedera berjumlah 220.109, kata kantor keadaan darurat, yang berada di bawah Dewan Negara. Di antara korban tewas, di Sichuan saja terdapat 31.978 dan sisanya di enam provinsi lain serta satu kotapraja. Gempa tersebut mengguncang Kabupaten Wenchuan, Provinsi Sichuan, pukul 14:28 waktu setempat pada 12 Mei. Banyak daerah lain juga terkena dampak gempa. Upaya pencarian, pertolongan dan penyelamatan masih berlanjut. Sebanyak 113.080 personil polisi dan prajurit China telah dikerahkan untuk membantu operasi pertolongan. TIm pertolongan dari Rusia, Republik Korea, Jepang dan Singapura, serta Taiwan dan wilayah Hong Kong, juga telah bergabung dalam upaya pertolongan. Pada malam menjelang masa berkabung, gempa baru yang mengguncang China barat-daya menewaskan tiga orang, melukai 1.000 orang membuat ribuan orang meninggalkan tempat tinggal mereka menuju jalanan. Gempa tersebut, salah satu gempa susulan paling kuat sejak gempa 12 Mei, mengguncang kota Jiangyou di Sichuan. Itu adalah gempa berkekuatan 5,7 pada skala Richter dan merobohkan sejumlah rumah, merusak jalan sepanjang 377 kilometer dan enam jembatan, kata petugas pertolongan Ahad larut malam. Para pejabat telah berusaha mencegah rakyat berada di daerah tersebut karena gempa susulan masih sering terjadi dan terjadi penimbunan air di sungai-sungai yang tersumbat, demikian laporan Xinhua. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008