Yogyakarta, (ANTARA News) - Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah menjamin bahwa uang Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan dibagikan tidak akan kurang, karena itu penerima bantuan tidak perlu khawatir untuk tidak mendapatkan BLT. "Kepada pemegang kartu akan diumumkan waktu pengambilannya dan akan ada jaminan bahwa uangnya tetap ada sehingga mereka tidak perlu terburu-buru saat mengambil uang di kantor pos," kata Mensos di Yogyakarta, Senin. Ia juga mengatakan, bantuan tersebut akan dibagikan sebelum BBM dinaikkan. Untuk tahap pertama akan dibagikan di 10 kota terlebih dulu, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Jogja, Palembang, Banjarmasin, Makassar dan Kupang. Pemerintah menyiapkan anggaran senilai Rp14 triliun untuk program bantuan langsung tunai (BLT) plus pada 2008 sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Dalam kesempatan yang sama, Mensos meminta masyarakat memahami pilihan yang dilakukan pemerintah dengan mencabut subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sehingga tidak ada pilihan lain selain menaikkan harga BBM. "Saat ini pemerintah berada dalam kondisi yang sulit karena dihadapkan dalam dua pilihan, mencabut subsidi atau tidak menaikkan harga BBM dan dengan berat hati, pemerintah pun harus menaikkan harga BBM," katanya. Ia menilai, masih banyak kalangan yang tidak memahami secara cermat progam tersebut. "Banyak yang mengatakan jika bantuan tersebut justru membuat masyarakat menjadi bodoh, tetapi bantuan tersebut tidak akan dilakukan secara terus-menerus," lanjutnya. Setelah BLT akan ada program penggerak ekonomi rakyat dengan memberikan bantuan sebesar Rp3 miliar di tiap kecamatan. Pada 2008, pemerintah kembali berencana menaikkan harga BBM, kali ini sebesar 30 persen. Seperti dua tahun lalu, pemerintah juga akan memberikan BLT kepada masyarakat miskin, tetapi masih mengacu pada data penerima BLT pada 2005. Penyaluran BLT setelah kenaikan harga minyak akan menggunakan data yang sama yaitu rumah tangga sasaran tahun 2006 sebesar 19,1 juta rumah tangga miskin (RTM). Pada saat pembagian kartu yang dilakukan petugas pos didampingi ketua RT dan juga Karang Taruna, akan dilakukan pemutakhiran data untuk kemudian digunakan pada saat pembagian BLT 2009. Untuk mencegah terulangnya kekacauan saat pembagian BLT 2005, khusus BLT untuk lansia rencananya akan diantar langsung ke alamatnya, sehingga mereka tidak perlu datang ke kantor pos, katanya. (*)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008