London (ANTARA News/afp) - Dalai Lama, Selasa, tiba di Inggris untuk kunjungan 11 hari, termasuk bertemu dengan Perdana Menteri Gordon Brown dan berpidato di depan para anggota parlemen, setelah kunjungannya ke Jerman yang menimbulkan ketegangan baru dengan China. Pemimpin spiritual Tibet tersebut mendarat di Bandara Heathrow, London, dari Berlin, salah satu dari lima kota yang dikunjunginya di Jerman, untuk membicarakan soal hak asasi manusia (HAM) dan perdamaian, di samping bertemu dengan para anggota parlemen, dan berpidato di depan parlemen. Dalam kunjungannya di Inggris, yang akan berakhir 30 Mei, dilanjutkan dengan pertemuan dengan Brown dan pemimpin komuni Anglican dunia, Uskup Canterbury, Rowan William, di London, Jumat. Pada hari Selasa, dia menerima gelar kehormatan dari suatu universitas di London, kemudian bertemu dengan para anggota parlemen Rabu. Pada Kamis, dia akan memberikan fakta-fakta berkaitan dengan pelanggaran HAM China di Tibet kepada satu komisi parlemen di bidang luar negeri, termasuk aksi penumpasan militer Beijing terhadap para pelaku aksi protes di sana pada Maret lalu. Dia juga akan berpidato di Royal Albert Hall London, di Nottingham, Inggris tengah timur, dan di universitas kota Oxford. Kunjungan Dalai Lama ke Jerman, yang merupakan persinggahan pertamanya dalam lawatan ke lima negara, melestarikan ketegangan antara Berlin dan Beijing yang telah berlangsung selama delapan bulan, setelah dia bertemu dengan Kanselir Angela Merkel, yang menyebabkan kerenggangan diplomatik yang dalam. China menuduh Dalai Lama menimbulkan kesulitan menjelang berlangsungnya Olimpiade Beijing Agustus depan, suatu tuduhan yang ditolak oleh ulama Budha itu, yang melarikan diri ke India setelah gagal melakukan pemberontakan anti-China di tanah-airnya pada 1959. Namun dia menandaskan lagi bahwa dia tidak berusaha untuk merebut kemerdekaan bagi wilayah Himalaya yang dianeksasi China pada tahun 1951 itu, melainkan hanya mendambakan otonomi kebudayaan. Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian pada 1989 ini juga akan bertemu dengan Brown di kediamannya Istana Lambeth William, di tepi selatan dari Sungai Thames yang berhadapan dengan parlemen, ketimbang di kantor perdana menteri di Downing Street. Kedua pendahulu Brown, Tony Blair dan John Major, akan bertemu dengan Dalai Lama di Downing Street. Kecaman-kecaman yang menyerang keputusan ini, menuduh Brown yang berupaya meningkatkan hubungan perdagangan dan hubungan-hubungan lainnya dengan China, tunduk pada tekanan Beijing yang tak suka pada aksi-aksi protes di seluruh dunia yang mendukung para demonstran pro demokrasi warga Tibet. Dalam persinggahannya di London, kirab Obor Olimpiade yang dilakukan 6 April dicemari oleh bentrok para demonstran dengan polisi dan para pengawal keamanan api itu, saat kirab di sekitar ibukota Inggris. Brown, yang mengatakan dia tak senang dengan tindakan-tindakan China di Tibet Maret lalu, menolak kecaman-kecaman bahwa dia bersedia tunduk pada tekanan Beijing, seraya mengatakan bahwa lokasi pembicaraan tidak lebih penting daripada masalah pokoknya. "Semua masalah pokok berhubungan dengan pandangan-pandangan kami mengenai apa yang terjadi di Tibet akan dibahas dan kami akan mendesak Dalai Lama untuk bergabung dengan kami dalam memfasilitasi perundingan-perundingan antara pemerintah China dan rakyat Tibet," katanya kepada parlemen pada 14 Mei lalu. (*)

Copyright © ANTARA 2008