Jakarta (ANTARA News) - Tokoh nasional H Wiranto memperingati Seabad Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) bersama ratusan keluarga miskin di Kampung Baru, Muara Angke, Jakarta Utara (Jakut), Selasa yang diisi dengan dialog bersama. Dalam acara itu Wiranto mengajak semua pihak khususnya para nelayan untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah mengedepankan kepentingan bangas dan membebaskan belenggu penjajahan demi kebangkitan, kemerdekaan dan kedaultan negara dan bangsa Indonesia. "Saya megajak semua pihak untuk menjadikan Seabad Harkitnas seagai momentum mempererat persatuan dan mengasah kepekaan sosial serta mengatasi masalah bagsa saat ini, antara lain kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketidakadilan," katanya didampingi Ny Uga Wiranto. Mantan Menhankam/Panglima TNI itu menyampaikan keprihatinan atas nasib nelayan khususnya di Muara Angke yang kini mengalami kesulitan karena mahalnya harga bahan bakar minyak (BBM) solar, sehingga banyak yang tidak bisa melaut. Karena itu, dia mengingatkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) agar tidak menaikkan harga BBM terlebih dulu karena hanya akan menyusahkan rakyat dan menambah jumlah orang miskin di Indonesia. "Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk mengingatkan Presiden SBY agar menepati janjinya untuk tidak menaikkan harga BBM sampai dengan tahun 2009, sehingga kepercayaan rakyat terhadap pemerintahan SBY tidak hilang," katanya. Menurut mantan Capres RI 2004 itu, pemerintah pernah menaikkan BBM dua kali di tahun 2005. "Data BPS 2006 menunjukkan jumlah orang miskin di Indonesia bertambah. Jika BBM dinaikkan kembali, kami khawatir jumlah orang miskin di tahun 2008 akan bertambah, belum lagi terhitung rawannya ongkos sosial seperti kriminalitas dan keresahan sosial," ujarnya. Wiranto menegaskan, bagi pembuat kebijakan, mungkin naiknya harga BBM adalah masalah pilihan rasional belaka, namun bagi rakyat kecil, naiknya harga BBM adalah persoalan untuk mengatasi beban hidup yang semakin berat. Dia mengusukan kepada pemerintah untuk mengatasi kelangkaan sumberdaya energi yakni meningkatkan produksi (lifting) minyak Indonesia, mengembangkan sumber energi alternatif sepeti bio-fuel, serta mengefisienkan penyaluran BBM bersubsidi dan membenahi kegiatan ekspor-impor BBM yang dikuasi para "broker". Wiranto menyampaikan keprihatinan kepada nasib sebagian besar anak-anak nelayan di Kampung Baru Muara Angke yang menurut informasi ketua kampung hanya 6 anak yang bisa sekolah SD dan satu orang yang bersekolah SMP dari sekitar 400 KK di Kampung Baru. "Fakta ini membuktikan bahwa pemerintah belum mampu menuntaskan program wajib belajar 9 tahun (SD dan SMP) serta program bebas buta aksara." ujarnya. Pada kesempatan itu, dia menyampaikan perasaan haru ketika menerima penghargaan Bendera Merah Putih dari warga Kampung Baru "Di tengah suasana yang serba sulit dan kekurangan, ternyata mereka masih memiliki semangat nasionalisme yang tinggi, yakni cinta tanah air dan cinta Indonesia," katanya. H Wiranto saat kunjungan itu menyerahkan bantuan 1,5 ton beras bagi 400 KK dan sumbangan Rp5 juta untuk perbaikan mushola di Kampung Baru Muara Angke, Jakut.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008