Medan (ANTARA News) - Sedikitnya telah terjadi 37 kali gempa susulan di sejumlah daerah di Sumatera Utara terutama di sekitar Kota Padang Sidempuan pasca gempa utama berkekuatan 6,1 skala richter yang terjadi Senin (19/5) malam. "Hingga pukul 15.30 WIB siang ini sedikitnya telah terjadi 37 kali gempa susulan dengan intensitas lebih kecil dari gempa utama," kata analis geofisika Badan Meteorologi dan Geofisika Wilayah I Medan, Teguh Suprapto, kepada ANTARA News di Medan, Selasa. Menurut dia, gempa susulan terjadi di sekitar Kota Padang Sidempuan, yakni di Kabupaten Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan dan Kota Sibolga, dengan kekuatan 2,7 pada skala Richter (SR) hingga 5,5 SR. "Gempa susulan itu terjadi sebagai bentuk relaksasi untuk mencari keseimbangan atau kestabilan pada lempengan bumi ruas Sumatera atau patahan Semangko yang terbentang mulai dari Aceh hingga Lampung," jelasnya. BMG Wilayah I Medan juga mengimbau masyarakat mewaspadai isu-isu yang mungkin muncul dari orang yang tidak bertanggungjawab sehingga memperkeruh suasana di tengah bencana. "Kita mengimbau masyarakat di daerah bencana agar tidak termakan isu seperti bakal terjadinya tsunami. Gempa susulan yang terjadi ini merupakan gempa tektonik akibat pergeseran ruas Sumatera pada patahan Toru dan Angkola," ujarnya. Gempa tektonik berkekuatan 6,1 SR melanda Padang Sidempuan dan sekitarnya, Senin, (19/5) pukul 21:26 WIB, tepatnya sekitar 35 kilometer Barat Laut Kota Padang Sidempuan dengan kedalaman 10 kilometer. Gempa susulan pertama terjadi pada pukul 21:49 WIB, tepatnya pada 32 kilometer Tenggara Taruntung, Tapanuli Utara, berkekuatan 5,5 skala richter. Gempa susulan tersebut mengakibatkan ratusan rumah tempat tinggal warga rusak, namun dilaporkan tidak ada korban jiwa.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008