Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal (Sesjen) Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Surin Pitsuwan, melakukan lawatan singkat ke Yangon, Myanmar, 20-21 Mei 2008, sebagaimana mandat yang telah diterimanya dari pertemuan khusus tingkat Menteri Luar Negeri (Menlu) ASEAN di Singapura, Senin (19/5). Dalam keterangan resminya yang diterima ANTARA News di Jakarta, Rabu, Surin menegaskan bahwa misinya ke Yangon sangat penting bagi ASEAN yang akan memimpin kegiatan koordinasi dengan sistem PBB dan masyarakat internasional untuk membantu Myanmar bangkit dari bencana badai Nargis yang melanda negeri itu awal Mei. Kunjungan itu, lanjut dia, juga untuk memastikan bahwa seluruh pihak memahami jika inisiatif kepemimpinan ASEAN itu diketahui, diterima dan didukung secara penuh oleh setiap tingkatan di pemerintahan Myanmar. Surin juga mengemukakan penghargaannya terhadap pemerintah Myanmar atas segala keramahan dan kesempatannya untuk melakukan kunjungan kehormatan kepada PM Myanmar Jenderal Thien Sein. Dalam pertemuan selama lebih kurang 45 menit itu Surin menjelaskan mengenai perincian dari langkah-langkah yang akan dilakukan ASEAN untuk melaksanakan mandat pertemuan khusus tingkat Menlu ASEAN di Singapura awal pekan ini. Dia menekankan bahwa pelaksanaan langkah-langkah itu akan menciptakan rasa saling percaya di antara semua pihak yang terlibat. "Ini akan memastikan keberhasilan upaya penanganan, termasuk Konferensi Internasional ASEAN-PBB tentang Komitmen Internasional bagi Myanmar di Yangon, 25 Mei mendatang, termasuk upaya tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi," katanya. Sekjen ASEAN juga menyampaikan terima kasihnya kepada PM Myanmar yang telah mengulang kembali komitmennya untuk mendukung mekanisme yang dipimpin ASEAN, serta komitmen kuat pemerintah Myanmar untuk bekerja sama dengan satuan tugas ASEAN. Pada awal Mei, badai Nargis menyapu beberapa kota di Myanmar dan hingga Senin pekan lalu, jumlah korban tewas, menurut pemerintah Myanmar, mencapai 31.939 orang, 34.460 orang hilang dan banyak warga berada dalam keadaan sulit. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008