Medan (ANTARA News) - Balai Besar Meteorologi dan Geofisika (BBMG) Wilayah I Medan mengimbau kepada warga masyarakat di daerah bencana agar menjauhi rumah atau gedung yang retak jika terjadi gempa susulan. "Kami mengimbau masyarakat di daerah bencana terutama di Tapanuli Utara agar menjauhi gedung atau rumah yang sudah retak guna menghindari terjadinya reruntuhan bila terjadi gempa susulan," ujar analis BBMG Wilayah I Medan, Agus Syafril, di Medan, Rabu. Menurut dia, peluang terjadinya gempa susulan di daerah bencana masih sangat besar terutama hingga sepekan ke depan, karena pantahan lempengan bumi masih melakukan pelepasan energi untuk mencari kestabilan. "Biasanya setelah gempa utama akan ada gempa-gempa susulan dengan skala lebih kecil. Namun demikian, gempa susulan ini masih harus tetap diwaspadai terutama jika bangunan atau rumah telah retak akibat gempa sebelumnya," ujarnya. Data BBMG Wilayah I Medan menyebutkan, pasca terjadinya gempa utama berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) pada Senin (19/5) malam, hingga Rabu (21/5) sore tercatat telah terjadi 40 kali gempa susulan dengan kekuatan berkisar antara 2,7 hingga 5,5 SR. Sementara itu, data Satkorlak PB Sumut menyebutkan, gempa 6,1 SR sekitar 35 kilometer Barat Laut dari Kota Padang Sidempuan, Tapanuli Selatan, yang disusul dengan gempa kedua 5,5 SR sekitar 32 kilometer Tenggara Taruntung, Tapanuli Utara, telah mengakibatkan sebanyak 321 rumah penduduk mengalami kerusakan. Gempa juga merusak rumah ibadah seperti gereja sebanyak lima bangunan, mesjid tiga bangunan dan sekolah sebanyak lima gedung serta memutuskan bebarapa ruas jalan provinsi di kedua kabupaten itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008