Moscow (ANTARA News) - Manchester United memenangi Liga Champions dengan mengalahkan Chelsea 6-5 melalui adu penalti, menyusul hasil imbang 1-1 setelah perpanjangan waktu, dalam laga final Rabu waktu setempat. Cristiano Ronaldo, yang menempatkan United unggul lebih dulu melalui sundulan pada menit ke-26, gagal menyarangkan bola pada adu penalti, namun tendangan titik penalti dari pemain Chelsea, John Terry membentur sisi luar gawang ketika penentuan gelar ada di tangannya. Kiper United berusia 37 tahun Edwin van der Sar, yang tampil pada final ketiganya 13 tahun setelah final pertamanya bersama Ajax Amsterdam, kemudian melakukan penyelamatan dari usaha pemain pengganti Nicolas Anelka untuk memberi United hadiah tertinggi Eropa untuk ketiga kalinya. Chelsea merasa diperlakukan kurang adil atas kekalahan menyakitkan tersebut setelah tampil terbaik dalam final. Mereka menyamakan kedudukan melalui Frank Lampard dan dua kali membentur gawang, tetapi mereka juga menyesali kemarahan striker Didier Drogba, yang diusir dari lapangan menjelang perpanjangan waktu berakhir dan kehilangan kesempatan dalam adu penalti. Ada sedikit indikasi mengenai apa yang akan terjadi selama 25 menit pertama yang datar. Namun pertandingan menjadi hidup ketika pemain belakang Wes Brown memberi umpan melengkung yang oleh Ronaldo, tidak jelas mengapa tanpa penjagaan, disundul masuk untuk mencetak golnya yang ke-42 sepanjang musim. Van der Sar mempertahankan United tetap unggul sembilan menit kemudian melalui penyelamatan instingtif yang dahsyat setelah Rio Ferdinand hampir menyundul masuk ke gawangnya sendiri. Kemudian giliran Petr Cech menunjukkan kelasnya ketika ia bekerja dengan baik untuk mengelakkan sundulan Carlos Tevez dan kemudian menepis tendangan susulan Michael Carrick. Lebih bertenaga Chelsea tampak kecil namun menyamakan kedudukan di akhir babak pertama ketika tendangan jarak jauh Essien dibelokkan kearah Lampard, yang tepat pada waktunya menyarangkannya dari jarak enam meter. Chelsea tampak lebih bertenaga pada babak kedua ketika tembakan Essien dan Michael Ballack melampaui gawang. Kesabaran, pendekatan gaya Eropa pada kuarter pertama digantikan oleh sepakbola ciri khas Liga Premier -- langkah-tinggi dan fisikal, dengan sedikit kesalahan di sana sini dan gempuran tubuh mengotori permukaan rumput. Drogba berada di antara mereka 12 menit menjelang pertandingan usai, namun seperti sering ia lakukan sebelumnya, melakukan pemulihan yang menakjubkan untuk melompat dan melakukan tendangan melengkung sejauh 20 meter yang membentur gawang. Ryan Giggs, satu-satunya yang bertahan dari tim United yang memenangi Liga Champions 1999, keluar dari bangku cadangan pada menit ke-87 untuk penampilannya yang ke-759, memecahkan rekor Bobby Charlton di klub. Namun ia tidak bisa mengulang cerita terakhir meraih kemenangan pada tahun itu dan pertandingan harus menggelar perpanjangan waktu. Chelsea mempertahankan momentum mereka dan Lampard melakukan tembakan yang membentur gawang dalam empat menit pertama saat pertandingan dimulai kembali tetapi mereka membutuhkan intervensi kapten dari Terry untuk mengelakkan kisah gol Giggs dengan menyundul tembakan pemain sayap tersebut melewati mistar gawang setelah ditempa Cech. Saat waktu semakin berkurang -- menuju pukul 2 dinihari waktu setempat -- ketegangan muncul dan setelah huru-hara massal Drogba diusir dari lapangan setelah menampar wajah Vidic, demikian laporan Reuters. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008