Surabaya (ANTARA News) - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menurunkan tim untuk menyelidiki penyebab kebakaran Kapal Motor (KM) Dharma Kencana I di Perairan Samudra, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Anggota tim penyelidik KNKT, Hermanu yang dihubungi dari Surabaya, Kamis, mengatakan belum bisa menyebutkan penyebab kebakaran KM Dharma Kencana I yang terjadi pada Minggu (18/5), karena baru tiba di lokasi kejadian. "Untuk sementara ini kami belum bisa berkomentar apa-apa soal penyebab kebakaran. Kami masih akan melakukan penyelidikan dan penelitian sekitar dua atau tiga hari di lokasi kejadian," katanya. Saat musibah kebakaran terjadi, KM Dharma Kencana I yang menempuh rute Surabaya-Semarang-Sampit mengangkut sekitar 712 penumpang dan 22 Anak Buah Kapal (ABK). Dalam musibah itu, seorang penumpang perempuan asal Wonosobo, Jawa Tengah meninggal dunia karena perahu evakuasi yang ditumpangi terguling. Sedangkan penumpang dan ABK lainnya selamat, meski beberapa penumpang mengalami luka-luka. Hermanu mengatakan, minimnya jumlah korban dalam musibah tersebut, karena sistem manajemen keselamatan kapal sudah dijalankan dengan baik dan benar oleh ABK KM Dharma Kencana I. Secara terpisah, Direktur Utama PT Dharma Lautan Utama (DLU)--selaku pemilik KM Dharma Kencana I--Ir.Bambang Haryo mengatakan proses evakuasi penumpang dan penyelamatan barang telah dilakukan sesuai standar prosedur keselamatan internasional (ISM Code). "Begitu melihat ada kobaran api, seluruh ABK langsung melokalisir api agar tidak merembet ke tempat lain dan melakukan evakuasi penumpang serta barang dengan cepat. Mereka juga dibantu petugas Adpel Sampit dan aparat terkait," katanya. Akibat kebakaran itu, PT DLU mengalami kerugian sekitar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar. KM Dharma Kencana I merupakan salah satu kapal penumpang mewah yang dimiliki DLU dan menjadi kapal percontohan Departemen Perhubungan dalam hal sistem keselamatan moda transportasi laut. Bambang Haryo yang sehari sebelumnya meninjau lokasi kejadian juga menambahkan, dari hasil penyelidikan sementara yang dilakukan kepolisian, penyebab kebakaran diduga akibat pumtung rokok yang membakar tali tros di bagian buritan kapal. "Aparat kepolisian menemukan puntung rokok yang sudah menjadi arang di buritan kapal. Tapi kepastian penyebab kebakaran masih terus diselidiki, termasuk oleh tim dari KNKT," ujarnya.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008