Pangkalpinang (ANTARA News) - Mengatisipasi kenaikan harga BBM, pengusaha angkutan darat (oto) di Bangka, akan mengganti sebagian mobil kelas ekonomi dengan mobil mewah yang dilengkapi AC dan fasilitas lain untuk menyiasati kenaikan harga BBM. "Kalau penumpang mobil mewah, tidak terlalu peka terhadap kenaikan harga. Kita berharap kalaupun BBM naik, pengguna jasa tidak berkurang dan memahami adanya perobahan tarif," kata Atian, seorang pemilik perusahaan oto di Pangkalpinang, Kamis. Atian yang memiliki belasan armada bus untuk rute Pangkalpinang-Mentok, Pangkalpinang-Toboali mengatakan, dua pertiga dari armadanya merupakan bus ekonomi dan nantinya porsi bus mewah akan lebih besar. Bus-bus mewah menurut dia tidak mesti bus baru. Bisa saja bus yang ada diperbaiki, diganti jok dan dipasangi AC serta krai mobil. Ia tidak begitu yakin dengan memperbanyak bus AC akan bisa mempertahankan pendapatan pasca kenaikan minyak. "Dalam kondisi sekarang saja pengusaha oto sulit mendapatkan keuntungan, akibat sepinya penumpang, mahalnya harga suku cadang serta ban," ujarnya. Ia berharap pemerintah bisa memberikan subsidi untuk pembelian suku cadang dan ban dengan cara meningkatkan bea masuk mobil yang dikompensasikan ke subsidi suku cadang. Untuk di Bangka tarif rute Pangkalpinang-Mentok berjarak 145 kilometer dengan bus non AC sebesar Rp35 ribu dan AC Rp45 ribu sudah dikeluhkan penumpang. Kadang penumpang masih menawar tarif dan menyiasati dengan naik di tengah jalan. Sekarang saja, menurut Atian, ada beberapa pengusaha oto yang tidak mengoperasikan penuh armadanya akibat kesulitan mendapatkan penumpang. Kepala subdin Perhubungan Darat, Dinas Perhubungan dan Pariwisata provinsi kepulauan Bangka Belitung, Ahmad Rozani, mengharapkan pengusaha oto untuk bersabar terlebih dahulu sampai pemerintah betul-betul menaikkan harga. Ia berkeyakinan akan ada upaya-upaya yang diberikan pemerintah kepada pengusaha agar usaha mereka bisa tetap eksis. "Setiap keputusan tentu ada dampaknya. Pemerintah tentunya sudah mengantisipasi termasuk kenaikan suku cadang kendaraan," ujarnya. Ia juga minta kepada pengusaha agar melakukan efisiensi dengan merawat mobil secara teratur, meningkatkan pelayanan serta pengadaan armada sesuai kebutuhan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008