Tokyo (ANTARA News) - Kazakhstan secara mengejutkan merebut tiket turnamen bola voli putri Olimpiade, Minggu, bersama Serbia, Jepang, dan Polandia. Terjadi kebingungan dalam aturan untuk lolos dari final kualifikasi tersebut dan lolosnya Kazakhstan dipastikan para pejabat dari otoritas bola voli dunia (FIVB), meskipun Kazakhstan sebelumnya dianggap akan tersingkir. Pada pertandingan Minggu, Kazakhstan merebut kemenangan 13-25, 25-18, 25-14, 25-21 atas Thailand, untuk mengakhiri putaran kualifikasi itu dengan dua kai menang dan lima kali kalah. Sebelumnya, Korea Selatan kalah 17-25, 25-20, 25-19, 25-15 oleh Republik Dominika, yang mengakhiri putaran kualifikasi itu dengan catatan menang-kalah yang sama 2-5 dalam kompetisi yang diikuti delapan tim itu. Pada pertandingan lainnya, perebut medali perunggu kejuaraan dunia Serbia menundukkan Jepang 19-25, 21-25, 25-19, 25-19, 19-17, sedang dua kali juara Eropa Polandia mengalahkan Puerto Riko 25-22, 25-22, 25-22. Polandia, Serbia, dan Jepang mencatat menang-kalah yang sama 6-1, namun Polandia ditempatkan di posisi teratas karena rasio poin yang lebih baik, diikuti Serbia dan Jepang. Republik Dominika berada di posisi keempat dengan catatan menang-kalah 4-3. Kazakhstan di posisi kelima, di atas Korsel karena rasio poin yang lebih baik, meskipun mereka sama-sama mencatat menang-kalah 1-5. Thailand dan Puerto Riko mencatat menang-kalah 1-6, namun Thailand lebih tinggi karena rasio poin yang lebih baik. Sebelumnya, tiket Olimpiade diperuntukkan bagi juara, ditambah posisi terbaik negara Asia yang kualifikasi itu, dan dua tim lain dari enam tim lain. Namun Asosiasi Bola Voli Jepang kemudian mengeluarkan sebuah pernyataan, Minggu, yang mengatakan," FIVB mengubah bagian dari regulasi" dan "tim teratas dan tim terbaik Asia... akan lolos ke Olimpiade." Berdasar aturan sebelumnya, Republik Dominika akan lolos, namun dengan aturan baru itu, maka Kazakhstan lolos sebagai tim terbaik Asia di luar tiga teratas kualifikasi itu -- meski poin mereka lebih kecil dibanding Republik Dominika, demikian laporan AFP.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008