Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat pagi, dibuka menguat seiring positifnya bursa saham regional Asia.

IHSG dibuka menguat 27 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.316,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 6,74 poin atau 0,69 persen menjadi 988,68.

"Pernyataan 'dovish' (longgar) baik pihak China dan AS dapat memperkuat sentimen positif bagi pasar global. Seiring dengan perkiraan positifnya pasar saham dunia, akan memberikan dorongan bagi IHSG untuk bergerak ke zona hijau pada perdagangan saham hari ini," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah di Jakarta, Jumat.

Dari eksternal, pemerintah China mengindikasikan akan adanya pertemuan antara perwakilan Beijing dengan Washington pada September nanti. Dapat dikatakan ini sebagai episode baru dalam kisah perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

Kabarnya kedua belah pihak tengah berdiskusi terkait kunjungan negosiator China ke AS bulan depan. Meski demikian, waktu pasti belum ditentukan dan jadwal belum diagendakan. China akan mengirimkan perwakilan diplomatik ke AS untuk masalah ini.

Berkenaan dengan hal ini, China memiliki cukup banyak cara untuk membalas, tapi pertanyaan yang harus dibahas sekarang bagaimana menghapus tarif baru untuk menghindari eskalasi dari perang dagang.

Di pihak lain, Presiden AS Donald Trump mengatakan ada pembicaraan perdagangan AS-China "pada tingkat yang berbeda" yang dijadwalkan Kamis. Pernyataan dari Trump ini diperkirakan dapat mengangkat sentimen positif bagi pasar.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 217,05 poin (1,06 persen) ke 20.677,98, indeks Hang Seng menguat 237,08 poin atau 0,92 persen ke 25.940,58, dan indeks Straits Times menguat 27,5 poin (0,89 persen) ke posisi 3.109,33.

Baca juga: Sempat melemah, IHSG ditutup menguat di tengah variasi sentimen
Baca juga: IHSG Kamis dibuka menguat 6,54 poin
Baca juga: IHSG rawan terkoreksi, dibayangi sentimen negatif global

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019