Jakarta (ANTARA News) - Proyek-proyek properti kelas atas di Indonesia kini cenderung memiliki desain arsitektur dan lansekap ("landscape") yang makin berkelas dunia dan tidak kalah dibandingkan dengan desain proyek-proyek properti di negara-negara tetangga, kata seorang eksekutif perusahaan properti. Direktur PT Lippo Karawaci, Tbk, Jopy Rusli kepada wartawan di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa kecenderungan tersebut terjadi karena pasar pembeli properti kelas atas umumnya lebih mempertimbangkan pada nilai tambah ("added value ") dibanding nilai harga ("price value") sebelum membeli properti tersebut. "Nilai tambah pada investasi di bidang properti salah satunya adalah disain yang unik, menarik, berkelas dunia," kata Jopi. Dia menambahkan bahwa kualitas desain arsitektur dan lansekap Indonesia kini tidak kalah bersaing dibandingkan Singapura dan Malaysia. Pada kesempatan itu, dia mengemukakan bahwa Lippo Karawaci juga menyewa arsitek dan desainer lansekap kelas dunia, yakni Bill Bensley, untuk menggarap proyek properti eksklusif terbarunya Kemang Village di Jakarta Selatan. "Majalah Time baru-baru ini menjulukinya sebagai 'king of exotic luxury resort' , sebagai salah satu arsitek top dunia dan desainer lansekap berpengaruh yang mampu mengubah tampilan hotel-hotel di seluruh dunia," kata Jopi. Menurut dia, Bill Bensley akan menangani proyek desain Hotel The Aryaduta senilai 180 juta dolar AS dan proyek Village Club and Spa bernilai 100 juta dolar AS, yang keduanya berada dalam lingkungan proyek properti Kemang Village. Sementara itu, Bensley saat ditanya wartawan mengatakan bahwa dirinya bersedia menangani proyek Kemang Village karena terinspirasi dengan visi Lippo yang ingin menjadikan proyek tersebut sebagai "Green Environment Project". Kemang Village telah memasarkan tiga kondominium tahap pertamanya sejak diluncurkan pada Juli 2007 dan seluruhnya hampir terjual habis. Harga yang ditawarkan per unit kondominium antara Rp1,2-3 miliar. "Hingga semester pertama 2008 ini nilai total penjualan mencapai Rp1 triliun, jauh melebihi target penjualan semula sebesar Rp500 miliar," kata Jopy. Ia menjelaskan bahwa harga unit kondominium di Kemang Village baru-baru ini telah mengalami kenaikan sebesar 40 persen dan rencananya akan terus naik. Pada awal Juni 2008 akan diluncurkan proyek "tower" (menara) terbaru Kemang Village Residences yang diberi nama "The Tiffany".(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008