Washington (ANTARA News) - AS mendesak para inspektur PBB memperluas satu penyelidikan lokasi-lokasi nuklir yang dirahasiakan di Suriah untuk memeriksa apakah negara itu memiliki fasilitas-fasilitas lain yang disembunyikan di luar satu reaktor lain yang dihancurkan Israel, kata suratkabar Washington Post, Kamis. Para pejabat AS memberikan informasi tiga lokasi yang dicurigai kepada Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) PBB, yang sedang berunding dengan Suriah untuk minta izin melakukan pemeriksaan di negara itu, kata suratkabar tersebut mengutip pernyataan para pejabat AS dan para diplomat Barat. Para pejabat AS ingin mengetahui apakah lokasi-lokasi yang dicurigai itu adalah fasilitas-fasilitas pendukung untuk reaktor Al Kibar, yang menurut Washington dibangun dengan bantuan Korea Utara, kata suratkabar tersebut. Para pejabat menolak menyebut lokasi-lokasi itu atau membicarakan bagaimana mereka mengidentifikasikan kemungkinan lokasi-lokasi bagi satu fasilitas di Suriah yang mungkin memasok bahan-bahan bakar bagi sebuah reaktor, katanya. Lokasi Al Kibar, kendatipun disebut sebagai hampir beroperasi ketika dibom , tidak memiliki sumber jelas bahan bakar uranium yang diperlukan untuk operasi, kata suratkabar tersebut mengutip para pejabat intelijen AS dan para diplomat yang mengetahui lokasi itu. Pemerintah AS menuduh bahwa reaktor itu, yang dihancurkan dalam serangan udara Israel 6 September, memiliki tujuan militer. Suriah membantah tuduhan-tuduhan AS itu dan berjanji akan bekerjasama penuh dengan IAEA. Direktur CIA (Badan Intelijen Pusat) AS Michael Hayden mengemukakan kepada surat kabar tersebut bahwa masyarakat internasional mengetahui secara mendalam ambisi nuklir Suriah sejak serangan Israel itu, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008