Jakarta (ANTARA News) - Departemen Kehutanan (Dephut) membentuk gugus tugas untuk mendorong pelestarian badak cula satu di Ujung Kulon, bersama WWF dan beberapa lembaga pelestarian lainnya. Salah satu target gugus tugas ini, menurut Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Agus Priambudi, di Jakarta, Kamis, memulai proses penetapan habitat kedua bagi spesieS ini di luar TN Ujung Kulon untuk meningkatkan keberlangsungan hidup hewan itu. Penetapan habitat kedua ini, katanya juga dimaksudkan untuk mencegah kepunahan satwa ini akibat bencana alam dan epidemi penyakit. "Kita akan menetapkan habitat kedua ini secara bertahap dengan merelokasi beberapa pasang badak Jawa yang subur ke lokasi baru yang sesuai. Populasi hewan bercula satu ini paling besar berada di TN Ujung Kulon, sekitar 60 ekor atau 90 persen dari populasi badak bercula satu di dunia. Selain Indonesia, badak bercula satu juga pernahtersebar di India, Myanmar, Vietnam, Laos, dan Thailand. Selain di Jawa, badak bercula satu ini juga pernah ada di Sumatera. Pemindahan badak ini juga dilakukan karena ancaman berupa persaingan habitat dengan banteng liar dan tumbuhnya "Arenga Obsitufolia" yang membatasi pertumbuhan pakan badak Jawa. (*)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008