Sukabumi (ANTARA News) - Diam-diam, Menpora Adhyaksa Dault mempunyai seorang "anak" di Sukabumi, Jawa Barat yang tidak pernah ditemuinya selama bertahun-tahun. Pertemuan pertama sang menteri dengan "anak" yang kini duduk di kelas dua SMP tersebut baru terjadi di Pondok Pesantren Al Ghifari, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat. Adhyaksa pun tak dapat menahan haru dan memeluknya. Pertemuan tersebut juga menggugah rasa haru masyarakat yang menghadiri acara Menpora di pondok pesantren tersebut. Selain dua anak kandung yang tinggal di Jakarta, rupanya Menpora diam-diam mengangkat seorang anak asuh. Adhyaksa bercerita bahwa suatu saat semasa ia masih mengejar gelar doktor di Institut Pertanian Bogor (IPB) ia pernah melihat berita di televisi mengenai seorang anak pintar yang tidak bisa melanjutkan sekolah karena orangtuanya tidak mempunyai biaya. "Anak ini mendapat ranking terus tapi tidak punya uang," katanya. Adhyaksa mengaku tidak bisa menahan haru mendengar nasib anak tersebut, sehingga tergerak untuk menolongnya. Ia pun berusaha mencari tahu tentang anak tersebut melalui wartawan yang membuat berita tersebut. Usaha Adhyaksa tidak sia-sia. Anak bernama Liana Septiani tersebut diketahui keberadaannya. Adhyaksa pun membantu memberi biaya sekolah bagi Liani yang disampaikan melalui wartawan televisi tersebut. Namun Adhyaksa sendiri belum penah mempunyai kesempatan bertemu dengan anak asuhnya itu. Pada saat berada di atas panggung dan mengetahui bahwa anak asuhnya itu berada di antara orang-orang yang menghadiri acara itu Adhyaksa pun memanggil Liana. "Mana anak saya? Saya belum sempat bertemu selama bertahun-tahun," katanya. Liana pun naik ke panggung dan mencium tangan Adhyaksa. Sambil memeluk Liana, Adhyaksa berkata, "Pokoknya kamu harus sekolah sampai selesai." (*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008