Kendari (ANTARA News) - Sungai Wanggu, Kelurahan Lepo-Lepo, Kecamatan Baruga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) kembali meluap, sehingga sedikitnya 46 rumah milik warga di wilayah itu terendam banjir. Hasil pemantauan di lokasi banjir, Kota Kendari, Minggu, meki tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu namun dari 46 rumah terendam banjir dan ratusan jiwa warga kini sudah diungsikan ke lokasi yang berada di ketinggian (atau hanya berjarak puluhan meter dari rumah mereka. SAR Kota Kendari, Dinas Sosial Provinsi/Kota serta dari Tim Kesehatan, sudah menurunkan bantuan peralatan berupa tenda, perahu karet serta bantuan makanan dan lauk pauk di lokasi itu. Sedikitnya ada lima tenda besar yang sudah terpasan oleh Tim yang tergabung dalam Taruna Siaga Bencana (Tagana ) di pinggir jalan Sungai Wanggu, mobil kesehatan dan peralatan dapur sudah ada dilokasi bencana untuk membantu para warga yang terkena bencana banjir itu. Ketua RT-14/RW-06 Kelurahan Lepo-Lepo, Ambo Ala yang ditemui di lokasi pengungsian mengatakan, dari empat RT yang mengalami kebanjiran di Sungai Wanggu, maka RT-14-lah yang paling terparah. "Di RT-14 ada 36 kepala keluarga (kk) atau sekitar 100 jiwa, rumah warga kami terendam banjir dengan ketinggian antara 50 cm hingga 1 meter atau setinggi pinggang orang dewasa," katanya. Ia mengatakan, banjir yang terjadi sejak (31/5) siang, disebabkan karena hujan yang turun beberapa hari terakhir di kota ini. Sementara Sungai Wanggu yang menghubungkan beberapa subsub anak sungai kecil lambat jatuh ke hilir teluk Kendari. Ia mengatakan, banjir yang terjadi di Sungai Wanggu Kelurahan Lepo-Lepo itu, sudah dianggapnya rutin terjadi setiap tahun saat hujan tiba. Pada tahun 2002, 2004 dan 2005 juga pernah terjadi bahkan lebih terparah karena air hingga mencapai ketinggian lebih dari dua meter, katanya. Walikota Kendari, Asrun, dan Wakil Walikota, H Musadar Mappaosmba, di lokasi banjir minta warga korban banjir di Sungai Wanggu tetap waspada dan menjaga-jaga jangan sampai terjadi banjir susulan yang lebih besar lagi. Ia mengharapkan kepada tim yang tergabung dalam penanggulangan bencana alam, agar selalu berada di lokasi untuk membantu dan memberi pertolongan kepada warga sesuai dengan kebutuhan yang dinginkan. Kabag Infokom Kota Kendari, Heryanto Sada, mengatakan, hingga saat ini bantuan makanan berupa beras dan mie instan dari berbagai pihak sudah mulai berdatangan termasuk obat dari Dinas Kesehatan kota. "Khusus dari Dinas Kesehatan kota, kita sudah sediakan untuk `stand by` di lokasi. Kehadiran mobil kesehatan itu untuk mengantisipasi jangan sampai ada warga yang terserang penyakit seketika," katanya. Hingga berita ini diturunkan, kota Kendari dan Sultra pada umumnya, dilaporkan masih diselimuti dengan hujan namun sekali terhenti dan beberapa menit kemudian hujan turun kembali.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008