Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang telah resmi mencalonkan diri sebagai capres di 2009 mempersilakan calon-calon presiden dari kalangan muda yang banyak diwacanakan media untuk tampil pada pemilihan presiden 2009. "Di media massa selalu diwacanakan memberi kesempatan kepada pemimpin muda. Di mana mereka itu?," katanya di depan ratusan ribu massa peserta Gebyar Pancasila di silang Monas Jakarta, Minggu. Menurut Mega, calon-calon pemimpin muda yang diwacanakan itu silahkan saja maju dan nanti rakyatlah yang akan menilai. "Indonesia ini besar dan bukan hanya milik sekelompok golongan saja," katanya. Pancasila mulai dilupakan bangsa sendiri! Mengenai Pancasila, Mega mengatakan bahwa saat ini falsafah bangsa itu mulai dilupakan banyak warga Indonesia sendiri. Bangsa ini, ujarnya, lupa bahwa Pancasila itu lahir ketika Indonesia sedang dipersiapkan kemerdekaannya dan saat itu pimpinan sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bertanya jika Indonesia merdeka, maka dasarnya apa. Presiden pertama Indonesia Soekarno waktu itu mencetuskan bahwa dasar negara sekaligus falsafah bangsa ini adalah Pancasila. Pancasila merupakan penjabaran dari intisari semangat hidup bangsa Indonesia, yakni gotong royong. Lebih lanjut Mega mengatakan, salah besar jika ada pandangan bahwa Pancasila tidak diperlukan lagi karena bangsa Indonesia sudah bersatu dan merdeka. "Bangsa ini tidak akan pernah ada jika tidak ada Pancasila. Pancasila adalah alat pemersatu dan hal itu jelas terlihat dari semangat yang ditunjukkan rakyat Indonesia di banyak daerah," katanya. Pada kesempatan itu Megawati Soekarnoputri kembali mengkritik kebijakan pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) kepada masyarakat sebagai kompensasi kenaikan harga BBM. "Sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan, saya menolak kebijakan BLT ini," ujar Megawati. Presiden kelima itu beralasan pemberian BLT justru membuat mental rakyat Indonesia menjadi orang peminta-minta. Menurut Mega, rakyat itu harus diberi kail dan bukan ikannya sehingga pemberian BLT bukan solusi terbaik buat rakyat. Megawati menegaskan bahwa orasi politiknya itu bukan kampanye tetapi menyuarakan aspirasi rakyat yang tengah terhimpit banyak masalah saat ini.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008