Beijing (ANTARA News) - Kedatangan sejumlah dokter yang tergabung dalam tim medis Indonesia untuk bantuan kemanusiaan korban gempa di Lanzhou, provinsi Gansu, China, disambut baik dan bahkan melakukan operasi dan perawatan terhadap beberapa korban yang luka-luka. "Kedatangan tim medis kemanusiaan dari Indonesia ternyata disambut baik oleh para pemerintah setempat dan korban. Bahkan sejumlah dokter telah melakukan operasi bedah terhadap beberapa korban gempa yang memerlukan pertolongan secepatnya," kata Wakil Kepala Perwakilan RI di Beijing, Mohamad Oemar, di Beijing, Senin. Ia baru saja kembali dari Lanzhou usai mendampingi tim medis asal Indonesia yang terdiri dari 20 dokter berbagai keahlian pada 29 Mei 2008. Sebanyak 20 dokter yang dikirim ke wilayah bencana itu terdiri atas dua dokter umum, tiga dokter bedah umum, empat spesialis anestesi, lima dokter bedah tulang (orthopedi), satu dokter bedah digestive, satu spesialis anak, satu spesialis penyakit dalam, satu fisioterapi, dan dua perawat bedah. Menurutnya, sampai kini anggota tim medis asal Indonesia masih berada di Lanzhou dan rencananya mereka akan tinggal di sana tidak sampai satu bulan, seperti rencana semula. "Tim medis mungkin dalam waktu dekat akan segera pulang ke Indonesia. Tidak sampai satu bulan seperti yang direncanakan, mengingat para korban sudah banyak yang ditangani secara medis dari medis lokal maupun beberapa negara asing," katanya. Pengiriman tim medis tersebut merupakan bentuk solidaritas Indonesia terhadap pemerintah China, khususnya bagi masyarakat yang sedang tertimpa musibah gempa. Menurutnya, jumlah dan komposisi personil tim medis disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan yang disampaikan oleh pemerintah China dari yang semula pemerintah Indonesia akan kirimkan sebanyak 63 personil dilengkapi dengan sebuah ambulan. Sesuai dengan usulan dari Pusat Penanggulangan Bencana Provinsi Gansu, tim medis dari Indonesia ditempatkan di Wenxian, Distrik Wudu, sedangkan tim dari Pakistan ditempatkan di kota Longnan. Wenxian merupakan salah satu wilayah di provinsi Gansu yang terkena dampak paling parah akibat gempa dan berjarak tempuh kurang lebih 8-10 jam melalui jalan darat dari ibukota Lanzhou . Untuk memudahkan komunikasi dengan masyarakat setempat, tim dari Indonesia didampingi empat dokter lokal yang mampu berbahasa Inggris untuk selanjutnya mereka menterjemahkan ke dalam bahasa setempat. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008