Solo (ANTARA News)- Forum bersama badan eksekutif mahasiswa (Forbes BEM) Se-Solo Raya kembali turun jalan untuk melakukan aksi demo memnuntut kepada Pemerintah untuk membatalkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), karena kebijaksanaan tersebut dinilai sangat memberatkan rakyat. Forbes BEM Se-Solo Raya yang merupakan gabungan dari ISI, Unisri, Univet Bantara, UNS, Uniba, UMS, STAIN, Politama dan UKS dalam melakukan aksi tersebut dipimpin Korlap Sularso, di Bundaran Geladag Solo, Selasa. Pemerintah tetap tak mau cabut keputusan, bangsa menjerit! Dalam aksinya tersebut mereka juga menuntut interpelasi dari DPR, Revisi Undang-Undang tentang Migas, serta nasionalisasi aset bangsa. Mereka menilai bahwa pemerintah sampai saat ini masih tidak mau mencabut keputusannya menaikkan harga BBM, dan bantuan khusus mahasiswa (BKM). Padahal dampak dari kenaikan BBM sangat dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat, terutama rakyat kecil yang hidup makin susah. DPR sudah tak mendengar jeritan rakyat! Mereka mengatakan, dampak bagi usaha kecil menengah kini makin terlihat nyata, dimana banyak yang tidak mampu lagi menutup biaya produksinya dan tidak sedikit pula yang gulung tikar. "DPR yang merupakan wakil rakyat seharusnya mendengar dan melihat jeritan rakyat kemudian menerima aspirasinya dengan segera melakukan interpelasi menyusul keputusan pemerintah menaikkan harga BBM," katanya. Aksi yang diikuti ratusan mahasiswa itu dimulai dari Taman Sriwedari dan terus berjalan lewat Jalan Utama Slamet Riyadi dan kemudian melakukan orasi di Bundaran Geladag.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008