Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Austria agaknya selalu menjunjung tinggi kehormatan seorang warganya yang dianggap pernah mengharumkan nama bangsa dan itu terlihat dari penamaan salah satu stadion sepak bola di negara tersebut. Pada 1993 Ernst Happel namanya dipakai sebagai nama stadion sepak bola di Wina, Austria. Dia itu dulunya adalah pemain bertahan yang membawa Austria meraih posisi ketiga di Piala Dunia 1954. Kini stadion Ernst Happel yang berkapasitas 50.000 tempat duduk itu oleh UEFA dinilai sebagai stadion berstatus bintang lima. Stadion itu berada di posisi strategis yang cukup menarik karena berada di kawasan wisata kota Wina dan bahkan lokasinya tidak terlalu jauh dengan bandara Vienna-Schwechat. Banyak transportasi yang mengakses ke stadion tersebut karena lokasinya yang tidak jauh dari bandara tersebut. Stadion itu pernah menjadi tempat berlangsungnya pertandingan internasional termasuk Liga Champion 1994/95 ketika itu bertanding AFC Ajax dan AC Milan. Sejak berdiri 11 Juli 1931, stadion Ernst Happel telah mengalami dua kali renovasi. Pada 1964, menjadi tuan rumah final Piala Champions, yang mempertemukan antara FC Internazionale Milano dan Real Madrid CF, dan enam tahun kemudian menjadi tuan rumah final Piala Winners, antara Manchester City FC melawan KS Gornik Zabrze. Seiring dengan berjalannya waktu, stadion tersebut juga telah mendapat perbaikan berupa penambahan atap stadion yang dibuat dengan sistem sel dan pencahayaan. Pada 1986 itu stadion dipakai sebagai tempat bertandingnya antara FC Porto melawan FC Bayern Munchen, yang sebelumnya AC Milan menang atas SL Benfica 1-0. Menengok waktu sebelumnya, stadion Ernst Happel itu dulunya bernama Praterstadion dan dibangun pada 1929 untuk menyambut event Olimpiade Buruh, dan stadion itu dirancang oleh arsitek berkebangsaan Jerman Otto Ernst Schweizer dengan kapasitas 60 ribu penonton.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008