Musi Rawas, Sumatera Selatan (ANTARA) - Unit Pelaksana Teknis Daerah Agro Techno Park (ATP) di Kabupaten Polewali Mandar di Sulawesi Barat yang dibina Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) berhasil melahirkan 15 perusahaan pemula berbasis teknologi (PPBT) yang aktif dan dibentuk dalam kurun waktu 2015-2019.

Dalam evaluasi pelaksanaan Science Techno Park Batan di Kabupaten Musi Rawas di Sumatera Selatan, Selasa, Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) M Jumadil mengatakan dari 14 PPBT tersebut, ada dua PPBT yang mendapat insentif PPBT dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).

Dua PPBT itu bergerak di bidang usaha produk olahan coklat di daerah Polewali Mandar dan bidang usaha batik khas Merauke yang memanfaatkan teknologi pewarnaan alami.

"Kita mencari tenant, kebetulan secara bersamaan ada tenant yang memang lokal di Polewali Mandar dan ada tenant juga dari Merauke, yang mendapat insentif dari Kemristekdikti (Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi)," ujarnya.

Insentif pendanaan untuk PPBT yang didapatkan dari Kemristekdikti untuk masing-masing PBBT pada 2019 sebesar Rp350 juta sampai Rp400 juta. Dari total pendanaan itu, 75 persen dikelola PPBT, dan 25 persen diperoleh ATP Polewali Mandar yang memberikan pembinaan dan pendampingan kepada PPBT tersebut.

Di samping kami dikasih tugas melakukan pendampingan terkait melihat peningkatan produksinya memberikan training pemasaran, ada juga monitoring dari Kemristekdikti.

Pada 2015, ada satu PPBT yang dibentuk dan bergerak di bidang usaha penggemukan ternak. Pada 2016, ada satu PPBT yang bergerak di bidang usaha produsen tempe.

Sementara pada 2018, ada empat PPBT yang dilahirkan dan bergerak di bidang usaha produsen benih, beras sehat dan tempe.

Pada 2019, ada delapan PPBT yang berhasil dibentuk dan bergerak di bidang produsen beras coklat, ice cream kedele, tempe organik, pupuk organik, super blok, penggemukan ternak, produk olahan coklat dan batik khas Merauke.

"Kebetulan di Polewali Mandar, kakao ini adalah komiditi perkebunan terbesar juga jadi di sana itu masih kita sektornya di hulu masih bahan baku, nah kita coba dorong walaupun industrinya kecil menengah ya dia mengolah produk olahan jadi coklat," ujarnya.

Secara khusus pada 2017, ada satu PBBT yang dibentuk dan bergerak di bidang usaha produsen benih, namun sekarang berstatus tidak aktif.

Pada 2019, ATP Polewali Mandar juga sedang menyiapkan untuk bisa berkompetisi nasional dalam pendanaan PPBT dari program Kemristekdikti.

Dalam proses inkubasi, PPBT dibina untuk mengetahui berbagai hal dalam mengembangkan produk teknologi untuk basis usahanya termasuk manajemen dan perencanaan usaha dan pembukuan laba.

Baca juga: 70 perguruan tinggi ikuti CPPBT Boot Camp 2019
Baca juga: Kemristekdikti targetkan dana pengembangan bisnis untuk 5-10 startup


 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2019