Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membenarkan terjadinya penyerangan terhadap pendulang emas di Yahukimo, Papua.

"Kemarin ada pertanyaan tentang kejadian di Yahukimo, belum saya jawab. Sudah ditanyakan, diperiksa, dicek di Yahukimo gimana sih?" katanya, saat konferensi pers situasi terkini Papua, di Jakarta, Rabu.

Ia menjelaskan pada tanggal 2-3 September 2019 memang terjadi serangan terhadap pendulang emas ilegal. Para pendulang atau penambang emas ilegal itu berasal dari luar daerah, kata dia, dan sekarang ini sebanyak 253 penambang itu melarikan diri ke Tanah Merah, Boven Digoel, Papua.

Baca juga: Papua Terkini - 47 warga diduga pendulang dievakuasi ke Tanah Merah

"Aparat keamanan sekarang sudah mulai mengamankan daerah itu supaya tidak terjadi bentrokan-bentrokan yang menimbulkan korban," kata Wiranto.

Sebelumnya Kapolda Papua Irjen Rudolf Albert Rodja menyebutkan adanya laporan tentang beberapa orang pendulang emas di wilayah Kabupaten Yahukimo telah dianiaya dan dibunuh.

Baca juga: Papua Terkini - Pendulang emas dianiaya hingga tewas lima orang

Namun, belum diketahui pasti berapa jumlahnya dan bagaimana nasib mereka karena lokasi pendulangan emas itu berada jauh dari ibu kota Kabupaten Yahukimo.

"Saya sudah mendapat laporan awal dari Kapolres Yahukimo dan Kapolres Asmat," ujar Irjen Rodja, di Jayapura, Senin malam.

Dia menyatakan, kedua polres akan mengirim tim untuk melakukan pengecekan karena diduga lokasi pendulangan berada di perbatasan.
Peta Yahukimo, Papua. (Foto: Antara News)

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019