Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan masyarakat agar masa kampanye yang panjang selama sembilan bulan menjelang proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2009 jangan mencederai kerukunan. Pada pidato pencanangan gerakan nasional sosialisasi Pemilu 2009 di Istana Negara, Jakarta, Jumat, Presiden mengajak seluruh rakyat agar tetap mengedepankan persatuan, kerukunan dan harmoni dalam masa kampanye yang berlangsung cukup panjang sejak 8 Juli 2008 hingga 2 April 2009. "Secara khusus, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menyukseskan Pemilu 2009," tuturnya. Pelaksanaan Pemilu yang sukses dan berkualitas itu, lanjut Presiden, harus dilakukan dengan tetap memelihara persatuan, kerukunan dan harmoni di antara masyarakat. Kepada para pimpinan partai politik, Presiden Yudhoyono berpesan agar mereka memberi pendidikan politik yang baik kepada rakyat serta menjalani proses demokrasi secara jujur, santun dan tertib. Kepala Negara mengajak seluruh lapisan masyarakat dan komponen bangsa agar menggunakan hak pilih secara bijak, baik pada Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden 2009. "Harus diingat bahwa penggunaan hak pilih saudara akan ikut menentukan masa depan bangsa," ujarnya. Pemutakhirran data Ia juga mengajak agar masyarakat memanfaatkan gerakan nasional sosialisasi Pemilu 2009 sebagai forum untuk memperoleh informasi yang sebanyak-banyaknya tentang tata cara penyelenggaraan Pemilu 2009. Ia mengingatkan seluruh masyarakat untuk mempersiapkan diri menerima para petugas pemuktahiran data pemilih yang segera memulai pelaksanaan tugasnya. "Saya berharap saudara sekalian ikut berperan aktif dalam mensukseskan pendataan itu, sehingga akan tersusun data yang akurat dan benar. Jangan sampai terjadi kesalahan, karena daftar pemilih yang telah ditetapkan sulit untuk diubah lagi," tuturnya. Sosialisasi Pemilu, menurut Presiden, penting untuk keberhasilan pelaksanaan Pemilu yang baik karena dapat meningkatkan akurasi data pemilih. "Akurasi data pemilih ini sangat penting karena dapat mencegah pemilih fiktif atau 'ghost voters', mendorong para pemilih untuk menggunakan hak pilihnya, serta meningkatkan kapasitas pengawasan," katanya. Presiden berpesan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar menghindarkan kekeliruan sekecil apa pun yang dapat mencederai proses demokrasi. "Berbagai kekurangan yang terjadi dalam Pemilu 2004 yang lalu, antara lain dalam masalah akurasi daftar pemilih, logistik pemilu, serta penghitungan suara hingga proses akhir, harus kita perbaiki," pintanya. Presiden juga berharap KPU dapat membangun citra sebagai penyelenggara Pemilu 2009 yang memiliki integritas, profesionalisme, mandiri, transparan, serta akuntabel. Gerakan sosialisasi nasional Pemilu 2009 dicanangkan Presiden di hadapan para anggota KPU dan KPU daerah seluruh Indonesia. Pada acara itu juga diluncurkan logo Pemilu 2009 serta tema sosialisasi Pemilu 2009, yaitu "Pastikan anda terdaftar sebagai pemilih, suara anda menentukan nasib bangsa, dan gunakan hak pilih anda dengan bijak." (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008