Palembang (ANTARA News) - Sebanyak 11.500 orang guru Taman Kanak-Kanak hingga SMU yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) mengajar di sejumlah sekolah dalam wilayah Kota Palembang, Jumat menyatakan gembira karena gaji ke-13 sebagian sudah diterima. "Kami sebagai guru mengajar di sekolah dasar negeri menyatakan sangat gembira, karena gaji ke-13 yang diterima utuh sudah dapat dinikmati, terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Lensiana, salah seorang guru SD di kawasan Kertapati, Palembang. Lunasi pinjaman bank Menurut dia, kebanyakan sebagai guru sekolah mulai tingkat Taman Kanak-Kanak hingga SMU, sebagian besar gaji diterima bulanan sudah habis dipotong membayar cicilan pinjaman di bank. "Meminjam uang di bank merupakan solusi bagi para guru untuk memenuhi kebutuhan mendadak, misalnya menyekolahkan anak, dan merehab atau membangun rumah, kalau hanya mengharapkan tabungan dari uang gaji mana bisa untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut," kata Yusnaini, guru lainnya menambahkan. Untuk kebutuhan anak, hidup Menurut dia, dengan pinjaman uang di bank berarti uang gaji diterima tiap bulan sudah jauh berkurang bahkan yang golongan IV seharusnya diterima Rp2,5 juta paling bisa dibawa pulang Rp1 juta atau kurang. "Jadi kami sangat bersyukur kepada pemerintah setempat, karena melalui gaji ke-13 yang diterima utuh tanpa ada potongan tersebut dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan anak sekolah dan biaya hidup sehari-hari," kata Sarifah, guru lainnya mengomentari. Sementara pantuan di lapangan, dari total 11.500 tenaga guru tersebut sebagian sudah menerima, dan sebagian lagi belum yang diharapkan Senin (9/6) nanti semuanya sudah menerima. Selain para guru, gaji ke-13 tersebut juga diharapkan diterima oleh ribuan para PNS di dinas instansi lingkungan pemerintah provinsi Sumsel. Berbeda dengan 700 orang lebih tenaga guru bantu yang sudah dilantik sebagai calon pegawai negeri sipil (CPNS) bertugas mengajar di sekolah dalam wilayah Sumsel, mereka jangankan gaji ke-13, uang honor sebagai guru bantu sudah dicabut sejak Januari 2008 lalu, sementara gaji sebagai CPNS hingga saat ini belum keluar. "Kami selaku guru bantu sebenarnya melihat teman-teman guru yang sudah PNS menerima gaji ke-13 atau gaji bulanan, hanya dapat melihat saja, karena honor guru bantu sudah dihentikan sementara gaji bulanan sebagai CPNS belum diterima, kata Ramina, salah seorang guru bantu mengajar di SD di kawasan Kertapati. Sudah sejak Januari hingga Juni 2008 ini tidak lagi menerima honor sebagai guru bantu, sementara gaji bulanan sebagai CPNS belum keluar, sehingga untuk ongkos bertugas mengajar sehari-hari harus mengeluarkan uang bantuan orang tua, kata Umi Kalsum, guru bantu lainnya menambahkan.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008