London, (ANTARA News) - KBRI Roma bersama tiga perusahaan dari Indonesia mengikuti pameran Cyprus International Fair (CIF) yang diadakan di Nikosia. Kharisma Harvest Indonesia (Khavindo) Jakarta, Sanbreo Handicraft Klaten serta Theo Classic Bali memamerkan produk kerajinan patung kayu, mainan anak, topeng, dan perhiasan perak. Pameran diresmikan Presiden Republik Siprus, Demetris Chritofias, dihadiri menteri kabinet Siprus, anggota parlemen dan perwakilan asing termasuk Duta Besar RI Roma merangkap Rep Malta, Cyprus, Susanto Sutoyo, demikian Sekretaris I Pensosbud KBRI Roma, Pramudya Sulaksono kepada ANTARA Sabtu. Presiden Republik Siprus dalam sambutannya mengatakan pameran CIF bertujuan untuk peningkatan stabilitas ekonomi, peluang dan kesempatan pasar, dan hubungan kerjasama dengan negara Uni Eropa dan negara lainnya termasuk Asia. Pameran CIF ke-33 atau yang dikenal dengan Cyprus Expo 2008 merupakan salah satu pameran internasional yang dikunjungi sekitar 300.000 orang. Pameran itu dikunjungi pembeli retail lokal dan beberapa importir dari Siprus dan negara Uni Eropa. Dalam Cyprus Expo itu dipamerkan peralatan rumah tangga, elektronik, bangunan dan pertanian, kendaraan bermotor, garment, produk kulit, perhiasan, kosmetik, produk kerajinan serta furniture. Menurut Pramudya, pengusaha Indonesia ikut dalam pameran untuk kedua kali dengan menyewa dua stand yang berukuran 32 meter persegi. Selain menampilkan produk ketiga pengusaha dari Indoensia itu, KBRI Roma juga menyediakan brosur-brosur, penayangan film tentang beberapa obyek wisata dan promosi untuk Tradexpo 21-25 Oktober mendatang. Pameran yang berlangsung selama sepuluh hari terjadi transaksi dagang antara pengusaha Indonesia dengan pembeli yang bersifat retail dan kontak dagang dengan importir yang masih perlu ditindaklanjuti, ujarnya. Pramudya menyebutkan total penjualan retail ketiga perusahaan itu berjumlah 5.195 Euro, dengan rincian, Kharisma Harvest Indonesia, Jakarta, sebesar 2.400 euro, Sanbreo Handicraft, Klaten, 1.000 euro dan Theo Classic, Bali, 1.795 euro. Pada kesempatan itu produk furniture rotan (indoor) dan kayu (outdoor) asal Cirebon juga dipromosikan pengusaha Siprus Petos Philippides dari Prunabon Enterprises Ltd. Pengusaha Sanbreo Handicraft, Klaten, menawarkan kerjasama penjualan furniture outdoor yang menurut Prunabon, harga yang ditawarkan cukup bersaing, kualitas produk yang cukup bagus dan harga jual produk sejenis diimpor dari Indonesia yang dipasarkan di Siprus sangat tinggi. Berdasarkan data BPS bahwa neraca perdagangan Indonesia dan Siprus periode tahun 2003-2007 menunjukan surplus bagi Indonesia dan di tahun 2007 sebesar 12,2 juta dolar AS. Tingkat pertumbuhan ekspor sebesar tiga persen dari 10,6 juta dolar AS pada tahun 2003 meningkat menjadi 12,5 juta dolar AS pada tahun 2007. Selain Indonesia, CIF ke-33 diikuti 300 peserta selain pengusaha dari Siprus juga dari 26 negara lainnya seperti Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Yunani, Hongaria, Republik Ceko, Suriah, Mesir, Taiwan dan Singapura. (*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008